Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Baru Pencarian KM Multi Prima I, Meminta Bantuan Nelayan hingga Satu ABK Ditemukan Selamat

Kompas.com - 30/11/2018, 18:23 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim SAR berhasil menemukan 1 dari 7 ABK KM Multi Prima I yang hilang beberapa waktu lalu. Korban atas nama Nahum Naibahas ditemukan dalam kondisi selamat.

Nahum juga dilaporkan sudah dievakuasi dan langsung mendapat perawatan karena kondisinya sangat lemas.

Seperti diketahui, KM Multi Prima I dengan rute Surabaya menuju Waingapu tenggelam usai dihantam gelombang saat berada di perairan Kapoposang Bali, Kamis (22/11/2018) pukul 18.00 WITA.

Tujuh ABK kapal berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat oleh kapal KM Cahaya Abadi 201, sedangkan 7 lainnya masih dalam pencarian.

Berikut ini sejumlah fakta terkait kecelakaan KM Multi Prima I.

1. Tim SAR evakuasi satu dari tujuh ABK yang hilang

Pencarian korban KM Multi Prima yang dikabarkan tenggelam di perairan utara Sumbawa, Minggu (25/11/2018)KOMPAS.com/ Dok. Humas Basarnas Kantor SAR Mataram Pencarian korban KM Multi Prima yang dikabarkan tenggelam di perairan utara Sumbawa, Minggu (25/11/2018)

Satu dari tujuh korban KM Multi Prima I yang tenggelam di sekitar pulau Kapoposangbali atau di perairan Utara Sumbawa, ditemukan selamat.

"Kemarin terima info bahwa salah satu korban berhasil dievakuasi oleh kapal JPO Virgo dalam keadaan selamat dengan kondisi lemas," terang juru bicara kantor SAR Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda, Kamis (29/11/2018).

Korban atas nama Nahum Naibahas alias Riski, ditemukan dalam kondisi lemas di sebelah utara Pulau Setanger berjarak sekitar 54 Nmi. Korban dievakuasi oleh kapal JPO Virgo sekitar pukul 14.30 Wita.

Selanjutnya, korban dipindahkan ke kapal Senja Persada. Setelah menerima info tersebut, kapal RB 220 langsung menuju ke posisi korban berada sesuai dengan titik koordinat 06 41.7 S –117 23.6 E

"Namun setelah sampai di lokasi, kami tidak berhasil menemukan kapal yang membawa korban tersebut," kata Lanang.

Baca Juga: Satu Korban KM Multi Prima I Ditemukan Selamat

2. Tim SAR sisir Pulau Sedapur

Kapal RB 220 Mataram membantu pencarian tujuh korban KM Multi Prima yang masih belum ditemukan.Dok. Humas Basarnas Kantor SAR Mataram Kapal RB 220 Mataram membantu pencarian tujuh korban KM Multi Prima yang masih belum ditemukan.

Tim SAR menyisir perairan sekitar Pulau Sedapur untuk menemukan anak buah kapal KM Multi Prima I.

Salah satu pertimbangan pencarian di lokasi tersebut adalah arus laut dan arah angin yang cenderung ke pulau tersebut.

“Rencana besok masih melakukan penyisiran sesuai dengan SAR Map yang diberikan dari kantor SAR Mataram. Kami fokus pencarian di sekitar perairan Pulau Sedapur. Menurut informasi, korban menggunakan rompi penolong. Jadi ada kemungkinan korban terdampar di Pulau Sedapur," kata Nurdin, nakhoda Rescue Boat 220 Mataram dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (26/11/2018).

Tim SAR menggunakan kapal RB 220 telah menyisir lokasi perairan di sisi timur, barat, hingga sisi selatan Pulau Sedapur.

Baca Juga: Tim SAR Lanjutkan Pencarian 7 Korban KM Multi Prima yang Karam

3. Tim SAR minta bantuan para nelayan

Tim SAR berkomunikasi dengan nelayan sekitar Pulau Kapoposangbali untuk mencari  korban KM Multi Prima I yang masih hilang.Dok. Humas Basarnas Kantor SAR Mataram Tim SAR berkomunikasi dengan nelayan sekitar Pulau Kapoposangbali untuk mencari korban KM Multi Prima I yang masih hilang.

Selain menyisir di lokasi karamnya kapal, tim SAR juga meminta bantuan para nelayan.

Para nelayan diminta untuk menginformasikan kepada Basarnas, jika menemukan Korban KM Multi Prima I.

Nahkoda kapal Rescue Boat 220 Mataram, Nurdin mengatakan, fokus pencarian hari ini dengan menyisir wilayah-wilayah di sekitaran lokasi musibah yaitu di wilayah Kapoposanbali.

"Sekitar pukul 11.00 WITA diterjunkan tim dengan menggunakan rubber boat untuk menyisir wilayah pantai di pulau tersebut dan berkoordinasi dengan nelayan-nelayan setempat," terang Nurdin dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (27/11/2018).

Nurdin mengatakan, di pulau Kapoposangbali ada sekitar 300 kepala keluarga (KK). Selain nelayan, tim SAR juga berkoordinasi dengan warga Pulau Kapoposangbali jika menemukan korban di sekitar wilayahnya.

Baca Juga: Cari 7 ABK KM Multi Prima I, Tim SAR Minta Bantuan Nelayan

4. Keluarga korban minta Basarnas turun tangan

Kapal tenggelam.Thinkstock Kapal tenggelam.

Keluarga korban 7 ABK yang hilang meminta Badan SAR Nasional (Basarnas) pusat diminta turun tangan mencari anggota keluarga mereka.

Hal ini diungkapkan salah satu keluarga korban, Ummi Hadyah Saleh. Perempuan yang akrab disapa Umay ini merupakan anak dari M Pande Saleh, kepala kapal mesin yang belum ditemukan.

"Kami sekeluarga meminta Basarnas untuk ikut membantu pencarian 7 korban KM Multi Prima karena saat ini hanya SAR Mataram yang mencari," ujar Umay melalui keterangan tertulis, Rabu (28/11/2018).

Umay meminta Basarnas tidak melihat jumlah korban kapal yang karam ini.

"Apakah karena ini cuma 7 korban jadi Basarnas pusat tidak ikut bantu pencarian?" kata Umay.

Baca Juga: Keluarga Korban KM Multi Prima I Minta Basarnas Bantu Pencarian 7 ABK

5. KM Cahaya Abadi 201 evakuasi 7 ABK usai dengar "may day"

Ilustrasi kapal nelayanKOMPAS.com/ HERU DAHNUR Ilustrasi kapal nelayan

Saat KM Multi Prima I dengan rute Surabaya menuju Waingapu tenggelam dihantam gelombang di perairan Kapoposang Bali, Kamis (22/11/2018) pukul 18.00 Wita, sejumlah ABK sempat meminta bantuan kapal terdekat dengan mengirimkan sinyal "may day".

KM Cahaya Abadi 201 menangkap sinyal may day-may day-may day dari kapal tersebut melalui radio di chanel 16.

Setelah merapat, 7 ABK berhasil diselamatkan.

Tujuh korban selamat itu lalu dibawa ke Probolinggo, Jawa Timur. Setelah itu, satu ABK berhasil diselamatkan lagi oleh tim SAR. 6 orang lainnya belum berhasil ditemukan hingga saat ini.

Baca Juga: Hari Kedua Pencarian 7 ABK KM Multi Prima 1 Masih Nihil

Sumber: KOMPAS.com (Jessi Carina, Karnia Septia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com