YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rumah adat tradisional di Yogyakarta, saat ini sudah banyak yang tergantikan dengan rumah modern.
Rumah tradisional yang masih bisa ditemui saat ini ada di sekitar wilayah pinggiran.
Salah satunya Rumah Joglo yang berumur sekitar 200 tahun, yang berdiri di Desa Baros Lor, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul.
Ada cara unik digunakan oleh pemiliknya agar keawetan kayu tetap terjaga hingga bertahan ratusan tahun, yakni menggunakan air teh agar kayu kuat dan warnanya tetap bagus.
Pemilik rumah, Suparjono mengaku, rumah miliknya merupakan warisan dari kakek buyut yang dirawatnya hingga kini.
Baca juga: Melongok Rumah Joglo Mbah Kerto Merjo, Saksi Bisu Masa Agresi Militer Belanda
Dengan luas 600 meter persegi, rumah yang sampai saat ini masih ditinggali bersama keluarga ini masuk dalam cagar budaya pada tahun 2002 silam.
"Kalau umurnya sekitar 200-an tahun, karena sejak kakek buyut. Rumah ini sudah diteliti dan ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya tahun 2002 lalu," kata Suparjono, kepada wartawan, Rabu (28/11/2018) pagi.
Menurut dia, salah satu unsur mengapa rumah tersebut menjadi cagar budaya karena masih mempertahankan unsur bangunan.
Dalam unsur bangunan terdapat 5 bagian yakni kuncung, lintring, pendopo, pringgitan, dan ndalem ageng.
Adapun ke lima bagian ini memiliki fungsi tersendiri. Kuncung bagian depan rumah, lintring itu tempat untuk bersantai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.