Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Yogyakarta, Prabowo Ingatkan Ancaman Krisis Energi dan Air Bersih

Kompas.com - 29/11/2018, 18:01 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan jika Indonesia berpotensi mengimpor 100 persen bahan bakar dalam 9 tahun ke depan jika tidak ada upaya mengatasinya dari pemerintah. 

Hal ini dikatakan Prabowo di depan pendukungnya di Sasono Hinggil, Kraton Yogyakarta, Rabu (28/11/2018). 

"Bagaimana bisa negara kuat kalau tidak swasembada pangan? Bagaimana negara bisa kuat kalau kita impor bahan bakar 100 persen dari luar negeri? Ini akan terjadi 9 tahun lagi kalau kita tidak berbuat apa-apa," katanya. 

Menurut Prabowo, koalisi adil makmur sudah menyiapkan antisipasi melalui tim ekonominya, yang disebut dorongan besar.

Baca juga: Pemerintah Jangan Gengsi Akui Indonesia Krisis Energi...

"Kami Tim Koalisi Adil Makmur punya gagasan besar yang kami sebut strategi dorongan besar, dan dengan hal itu kita akan menuju swasembada pangan, swasembada energi, air bersih dalam waktu dekat," lanjutnya. 

"Karena ahli-ahli bumi mengatakan tahun 2025 bumi akan mengalami defisit air bersih, jadi kita harus siap menghadapi kemungkinan terburuk."

Prabowo kembali mengingatkan tentang negara yang tidak memiliki cadangan uang dan kekayaan alam. Negara yang tidak memiliki dua hal tersebut akan lemah. Lemahnya negara akan berdampak pada militer.

"Negara yang tidak punya cadangan uang, tidak punya kekayaan pasti mengalami kelemahan di beberapa sektor. Kalau saya katakan lemah tidak berarti saya asal bicara, wong ternyata Menteri Pertahanan pemerintah ini sendiri bilang kalau Indonesia terpaksa perang hanya bisa tiga hari," ujarnya. 

Baca juga: Menuju Krisis Energi, Apa yang akan Terjadi pada Indonesia?

"Jadi setelah tiga hari perang terpaksa mungkin kita pakai bambu runcing."

Untuk itu, lanjut Prabowo, dirinya terus berupaya mendengarkan suara dari masyarakat bawah.

"Saya merasa besar hati, ke mana saya pergi ada gerakan besar dari bawah. Gerakan dari rakyat sendiri, rakyat sekarang mengerti.  Walaupun tim Prabowo-Sandi kalah di bidang materi sama pihak lain," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com