Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Minta Risma Tanam Pohon Tabebuya Lebih Banyak

Kompas.com - 29/11/2018, 14:28 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com — Mekarnya bunga tabebuya di Surabaya, Jawa Timur, beberapa hari terakhir disambut bahagia warga Surabaya.

Warga meminta Pemkot Surabaya lebih banyak lagi menanam pohon tabebuya agar Kota Surabaya terlihat lebih indah.

Lisa Diana Apriningtyas, warga Pondok Benowo Indah, mengaku tidak menemukan pohon tabebuya di daerahnya, di Surabaya barat.

Dia pun harus ke tengah kota hanya untuk melihat dan mengambil gambar dengan latar belakang pohon tabebuya yang sedang berbunga.

"Di sekitar rumah saya tidak ada. Harusnya Bu Risma (Wali Kota Surabaya) bisa lebih banyak lagi menanam pohon tabebuya sampai merata di seluruh Surabaya," kata mahasiswa semester VI sebuah kampus swasta ini.

Baca juga: Cantiknya Bunga Tabebuya di Surabaya: Mekar di Musim Hujan, Mirip Musim Sakura di Jepang

Sementara itu, Murdiati Hafsah, pegawai swasta, mengatakan, pohon tabebuya harusnya tidak hanya ditanam di sisi jalan protokol Kota Surabaya.

"Di jalan-jalan lintas kecamatan dan di kampung-kampung mungkin bisa juga. Biar di Surabaya seperti di Jepang," ujarnya.

Turunkan stres warga

Sementara itu, pohon tabebuya di Surabaya, menurut politisi PDI-P Jawa Timur, Agatha Retnosari, tidak hanya menambah kecantikan Kota Surabaya.

"Di tengah kehidupan warga metropolitan yang terkadang keras, keberadaan bunga-bunga tersebut sungguh menenteramkan jiwa, bisa mengurangi tingkat stres karena tekanan pekerjaan," kata perempuan yang juga anggota Komisi E DPRD Jawa Timur ini.

Agatha mengapresiasi kiprah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang getol menghijaukan Surabaya.

"Dengan adanya pepohonan, warga Surabaya lebih bahagia secara kejiwaan," ujarnya.

Baca juga: Tabebuya Bermekaran di Purwokerto bak Musim Sakura di Jepang...

Dengan penduduk lebih dari 3 juta jiwa, bahkan mencapai 5 juta jiwa saat siang hari, Surabaya memang perlu banyak ruang hijau untuk relaksasi.

Menurut dia, ruang terbuka hijau yang menyebar di Surabaya menjadi salah satu sarana bagi warga untuk melepas beragam tekanan hidup khas masyarakat urban.

"Jika tak ada ruang untuk mengambil jeda di tengah kompetisi yang keras, tingkat stres warga akan meningkat. Jika sudah demikian, masyarakat menjadi tidak bahagia," ucap Agatha.

Beberapa hari terakhir, beberapa titik jalanan Kota Surabaya dipenuhi rontokan bunga tabebuya. Sebagian berwarna merah muda dan sebagian berwarna putih. Rontokan bunga itu hampir mirip suasana Jepang yang dipenuhi bunga sakura.

Pohon yang menjatuhkan bunga-bunga tersebut ada di sejumlah lokasi, seperti Jalan Jemursari, Jalan Ahmad Yani, Jalan Kertajaya dan Jalan Wonokromo, Jalan Kertajaya, serta sekitar Jalan Pahlawan.

Kabag Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser mengatakan, ide penanaman pohon-pohon tersebut sejak Risma masih menjabat sebagai kepala dinas pertanaman lebih dari tujuh tahun lalu. 

Kompas TV Ada yang menarik perhatian warga dari kota Surabaya. Mekarnya bunga Tabebuya yang ditanam di sepanjang pedestrian menambah keindahan kota khususnya di bulan Oktober hingga November. Warna-warni bunga Tabebuya memberikan kesan berbeda di kota Surabaya, Jawa Timur. Tumbuhan asal Amerika yang ditanam sejak 10 tahun lalu kini dikembangkan di Surabaya. Ada lebih dari 1.500 pohon yang saat ini ditanam di jalan protokol kota. Seperti tabebuya jenis merah muda, kuning hingga ungu. Cara penanaman dan perawatan bunga ini pun sederhana dan diperhatikan oleh pemerintah setempat seperti penyiraman air dan pemberian pupuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com