Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dana Desa, Kepala Desa di Aceh Utara Ini Segera Diadili

Kompas.com - 29/11/2018, 13:38 WIB
Masriadi ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Penyidik Polres Aceh Utara melimpahkan tersangka dan barang bukti kasus pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh Kepala Desa Geulumpang Tujoh, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, berinisial US, ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Aceh Utara.

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, Iptu Rezki Kholiddiansyah, Kamis (29/11/2019) menyebut, serah terima barang bukti dan tersangka itu menandakan berkas kasus itu dinyatakan lengkap.

Berikutnya, jaksa akan menyusun penuntutan untuk dibacakan dalam sidang di Pengadilan Negeri Lhoksukon.

Baca juga: Terkait Dana Desa, Polisi Tahan Kades di Aceh Utara

“Sudah kita serahkan kemarin berkas dan tersangka, karena sudah dinyatakan lengkap (P21) oleh jaksa,” kata Iptu Rezki.

Dia menyebut, polisi kini menunggu jadwal persidangan untuk menghadirkan saksi-saksi dalam kasus pemalsuan tandatangan itu.

Sebelumnya diberitakan, US dilaporkan memalsukan tandatangan salah satu aparat desa untuk pencairan dana desa tahun 2017.

“Barang bukti yang diserahkan yaitu hasil identifikasi laboratorium forensik Polri di Medan, Sumatera Utara, terkait keaslian tandatangan. Tiga lembar surat berita acara persetujuan dan perbaikan anggaran pembangunan desa tahun 2017,” ujar dia.

US ditahan polisi sejak 25 Oktober 2018. Dalam kasus itu, polisi memeriksa lima saksi, mulai dari staf Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Aceh Utara, anggota badan permusyawaratan desa, dan sejumlah saksi lainnya.

Baca juga: Selewengkan Dana Desa, Dua Kades di Purbalingga Disidang

Polisi juga memeriksa tanda tangan yang diduga dipalsukan oleh kepala desa ke pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri di Medan, Sumatera Utara.

“Hasilnya non-identik, benar bahwa tanda tangan itu dipalsukan,” sebut dia.

Pemalsuan tanda tangan itu untuk proses pencairan dana desa tahun lalu sebesar Rp 863 juta dalam tiga tahap pencairan.

Kompas TV Sabtu sore (24/11) presiden Joko Widodo menemui sedikitnya seribu petani. Jokowi menilai ketahanan pangan Indonesia sulit di pertahankan karena waduk air khusus petani sangat minim karena baru sekitar 230 waduk di Indonesia. Dengan menggelontorkan dana desa sebanyak 187 triliun rupiah hingga tahun 2018, di harapkan ketahanan pangan bisa teratasi. Presiden Joko Widodo juga meminta perwakilan 4 petani untuk berdialog. Dan salah satunya mengundang gelak tawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com