PEKANBARU, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengevakuasi tujuh ekor burung merak (Pavo sp) yang diduga diselundupkan dari Malaysia.
Evakuasi dilakukan dari sebuah kapal di Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Tujuh ekor burung bernilai jual mahal itu kini diamankan di kandang transit BBKSDA Riau di Pekanbaru.
"Tujuh ekor merak diamankan pertama kali oleh karantina hewan Pekanbaru. Kemudian diserahkan ke BBKSDA Riau," kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo, kepada Kompas.com, Rabu (28/11/2018).
Baca juga: BBKSDA Riau: Banjir Sebabkan Gajah Bergerombol Keluar dari Habitatnya
Menurut dia, burung merak ini dibawa menggunakan kapal yang mengangkut kopra dari Tembilahan menuju Malaysia.
"Pada hari Jumat (23/11/2018), karantina hewan Pekanbaru mendapatkan laporan dari pihak bea cukai bahwa ada kapal dari Malaysia yang membawa ayam bangkok. Setelah dicek, ditemukan burung merak yang disembunyikan di dalam kardus," ucap Hutomo.
Selanjutnya, pihak karantina hewan melaporkan ke BBKSDA Riau untuk dilakukan evakuasi. Sehingga, evakuasi dilakukan pada Minggu (25/11/2018).
"Namun, pada saat kita lakukan evakuasi, pelaku (penyelundup) sudah tidak ada di dalam kapal. Hanya tujuh ekor merak yang kita temukan," kata Hutomo.
Saat ini, pelaku masih dalam penyelidikan terkait dugaan penyelundupan satwa dilindungi tersebut.
"Kita belum bisa menyimpulkan apakah merak ini diseludupkan dari Malaysia atau tidak. Tapi yang jelas, kapal yang membawanya milik masyarakat di Riau yang membawa kopra ke Malaysia melalui Tembilahan," ujar Hutomo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.