Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cantiknya Batik Ciprat Karya Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 26/11/2018, 21:27 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

“Keset yang memang masih sedikit (pembeli), karena proses membuatnya memang lama,” kata Imam.

Perjalanan membatik, kata Priyanti sebagai Kepala Desa Giripeni, juga memberi dampak positif bagi para penyandang disabilitas ini. Dulu diantar keluarga untuk latihan atau bekerja, atau diantar jemput para pendamping KSM. Kini, para penyandang cacat ini sudah mulai berani berangkat sendiri.

"Mereka semakin mandiri," kata Priyanti.

Tantangan pemasaran

Memperbesar pasar bagi batik ciprat ini merupakan pekerjaan rumah berikutnya. Pendamping Giri Kasih, Imam Subekti mengatakan, selama ini mereka belum menggenjot penjualan dan masih mengandalkan penawaran via media sosial maupun berbagai pameran.

Pasalnya, muncul keraguan menggenjot pemasaran akan kontraproduktif dengan kemampuan pembatik yang juga penyandang disabilitas intelektual ini.

“Kami kadang takut menggencarkan promosi. Kalau dipaksakan, anak-anak malah ngambek. Kami juga tidak mungkin membikin sendiri mengatasnamakan disabilitas,” kata Imam.

Giri Kasih pun bekerja sama dengan UMKM Griya Sejati dari Temanggung untuk mengembangkan pemasaran yang lebih tepat.

Direktur Griya Sejati, Bambang Triyono mengungkapkan, pemberdayaan masyarakat desa menjadi jalan keluar. Produksi batik ini tidak cuma menciprat, tetapi juga pewarnaan, memasak, hingga membungkus dan lain-lain. Hal-hal seperti ini bisa dengan melibatkan warga.

Baca juga: Cerita di Balik Batik Garuda Kujang Kencana Karya Ridwan Kamil...

Dan sebagai karya khas, batik ciprat, para penyandang disabilitas tetap terlibat sebagai pembatik utamanya. Cara ini diyakini tak hanya menguntungkan Giri Kasih dan para penyandang, tetapi memberi miltiplier efek bagi desa.

“Maka kita berdayakan semua yang ada di desa. Produksi bisa juga di rumah-rumah warga,” kata Bambang.

Batik ciprat sendiri sudah memiliki daya tarik kuat karena keunikan motif. Kini tinggal tata kelola produksi dengan memberdayakan masyarakat sehingga mampu menerima pesanan yang semakin besar. Dengan demikian, Giri Kasih pun tak perlu khawatir memasarkan lebih gencar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com