Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Buruk, Telur Bantuan Pangan Nontunai Ditarik Penyuplai dari Agen

Kompas.com - 26/11/2018, 15:42 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Khairina

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Rekanan penyuplai telur pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menarik komoditas telur mereka dari agen.

Tindakan itu dilakukan sebagai respon atas munculnya keluhan terhadap kualitas telur yang dipasok kepada para agen penyalur BPNT.

Penarikan telur dari para agen BPNT, sebagaimana dilakukan di Desa Bongkot, Kecamatan Peterongan, pada Senin (26/11/2018).

"Hari ini kami sudah mengambil dari 6 titik. Dari seluruh Kecamatan yang sudah didistribusikan, seluruhnya akan ditarik," ujar Didit Firmansyah, Staf Operasional PT Pertani.

PT Pertani merupakan rekanan penyuplai telur kepada 412 agen penyalur BPNT di Kabupaten Jombang. Beberapa hari terakhir, kualitas telur dikeluhkan warga dan sejumlah agen BPNT.

Didit Firmansyah mengungkapkan, kondisi cuaca yang tidak menentu serta benturan dalam boks saat pengiriman berpengaruh pada kualitas telur.

"Faktornya karena cuaca panas dan benturan," katanya.

Baca juga: Penyaluran Bantuan Pangan Non-tunai, Sebagian Warga Terima Telur Busuk

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang, M. Sholeh, pada Senin (26/11/2018) memantau penarikan telur dari sejumlah agen BPNT.

Salah satunya, penarikan komoditas telur dari agen BPNT di Desa Bongkot, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.

M. Sholeh mengatakan, beberapa hari terakhir, pihaknya menerima banyak keluhan terkait kualitas telur yang dikirimkan rekanan penyuplai.

Telur yang diterima agen, diterima dalam kondisi rusak, busuk dan tidak layak konsumsi.

Dijelaskan, untuk mengakhiri polemik kualitas telur yang dikirimkan rekanan penyuplai, Pemkab Jombang meminta komoditas telur yang sudah diterima agen ditarik kembali.

"Sudah diputuskan bahwa telur dari Pertani akan ditarik dan suplai dari mereka dihentikan," kata M. Sholeh.

M. Sholeh menambahkan, untuk pelaksanaan program BPNT, khususnya penyaluran telur kepada 100.561 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Jombang, pihaknya memberikan keleluasaan kepada setiap agen untuk berbelanja secara mandiri.

"Per tanggal 24 kemarin sudah kami sampaikan bahwa seluruh telur akan ditarik (Pertani) dari agen dan dikembalikan. Konsekuensinya, kami membebaskan kepada para agen, kami persilahkan untuk berbelanja telur sendiri tanpa melalui rekanan penyuplai," jelasnya.

Sebagaimana diberitakan, temuan telur busuk dan tidak layak konsumsi mewarnai pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Sejumlah agen dan keluarga penerima manfaat (KPM) mengeluhkan kondisi tersebut. Di Kabupaten Jombang, penyaluran BPNT bagi 100.561 KPM dimulai pertengahan bulan November 2018.

Temuan adanya telur busuk dan dihinggapi ulat salah satunya terjadi saat penyaluran BPNT bagi KPM di Desa Morosunggingan, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Minggu (25/11/2018).

Kompas TV Warga di Jombang, Jawa Timur, kembali berunjuk rasa terkait insiden Sandiaga Uno yang melangkahi makam pendiri NU, Bisri Syansuri.<br /> <br /> Aksi warga dilakukan di Bundaran Ringin Contong, Jombang.<br /> <br /> Menurut peserta aksi, Sandiaga tak cukup meminta maaf lewat media kepada keluarga Bisri Syansuri. Warga meminta Sandiaga meminta maaf langsung kepada keluarga Kyai Bisri dengan datang ke Jombang. Warga juga mengecam ucapan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menyatakan insiden melangkahi makam tak berdampak bagi bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com