SURABAYA, KOMPAS.com - Motif kasus penembakan yang menewaskan seorang tukang gigi di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, terus didalami polisi.
Polisi belum berani memastikan bahwa motifnya murni karena saling hina karena dukungan Pilpres 2019.
"Kami masih terus mendalami motif lain. Motif tersinggung karena status Facebook tentang pilpres diduga bukan motif utama," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Senin (26/11/2018).
Motif sebenarnya, kata Barung, akan terungkap dari fakta-fakta yang didalami polisi, bukan dari pengakuan pelaku atau bahkan saksi.
Baca juga: Ada Penembakan di Pusat Perbelanjaan AS, Seluruh Pengunjung Dievakuasi
Publik, kata dia, diminta tidak resah dengan pemberitaan tentang kasus pembunuhan di Sampang tersebut.
"Kami masih mendalami, mohon waktunya," jelas Barung.
Aksi saling hina di media sosial Facebook berujung duel di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Subaidi, seorang tukang gigi tewas setelah tubuhnya ditembus peluru panas dengan pistol rakitan milik Andika, pelaku pada Rabu (21/11/2018) siang dalam peristiwa duel.
Korban membawa senjata tajam dan pelaku membawa pistol rakitan. Akhir cerita, pelaku berhasil menembak dada korban hingga tembus ke punggung.
"Dalam hitungan jam, Polres Sampang berhasil membekuk pelaku," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Sabtu (24/11/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.