Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Istri Gubernur Aceh dan Bupati Gayo Lues Ikut Menari di Festival Budaya Saman

Kompas.com - 26/11/2018, 07:36 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BLANG KAJEREN, KOMPAS.com - Istri pelaksana tugas gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati, ikut serta bergabung bersama para penari Bines dalam rangkaian penutupan Gayo Alas Mountain International Festival (GAMIFest) 2018 dan Festival Budaya Saman 2018 di Lapangan Seribu Bukit, Gayo Lues, Aceh, Sabtu (24/11/2018).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Gayo Lues Muhammad Amru juga unjuk kebolehan dalam mengikuti gerakan Saman, sebuah seni tradisi asli Kabupaten Gayo Lues.

Tari Bines adalah sebuah tarian yang dimainkan oleh para wanita dengan cara berdiri berjajar sambil menyanyikan syair yang berisikan dakwah atau informasi pembangunan.

Para penari melakukan gerakan dengan perlahan kemudian berangsur-angsur menjadi cepat dan akhirnya berhenti seketika secara serentak.

Tari ini biasanya ditampilkan pada saat pertunjukan Saman, karena Tari Bines nyaris selalu ada setelah Saman selesai digelar.

Sementara Saman adalah sebuah seni tradisi yang sudah diakui oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 24 November 2011.

Baca juga: Tak Ditampilkan sejak 3 Dekade, Saman Bale Asam Jadi Penutup Festival Budaya Saman 2018

Festival Budaya Saman yang digelar oleh Indonesiana, sebuah platform pendukung kegiatan seni budaya di Indonesia yang bertujuan untuk membantu tata kelola kegiatan seni budaya yang berkelanjutan, berjejaring, dan berkembang.

Indonesiana diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Program Indonesiana dikerjakan dengan semangat gotong-royong dan dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kepedulian dan kepentingan atas pemajuan kebudayaan di Indonesia.

"Saman menjadi salah satu festival yang didukung oleh Indonesiana dengan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, setelah dibubuhkannya tanda tangan dalam MoU beberapa waktu lalu," kata Asisten Deputi Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Pamuji Lestari, sesaat sebelum penutupan GAMIFest dan Festival Budaya Saman di Lapangan Seribu Bukit, Gayo Lues, Sabtu (24/11/2018).

Menurutnya, program Festival Budaya Saman dikerjakan dengan semangat gotong-royong dan dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kepedulian dan kepentingan atas pemajuan kebudayaan di Indonesia.

Diungkapkan, Kemendikbud mendukung penuh pengembangan kebudayaan di Indonesia, salah satunya adalah Saman di Gayo Lues. Dukungan itu terbukti dengan keterlibatan kementerian tersebut, baik dari pusat hingga unit pelaksana teknis.

"Oleh karena itu, Kemendikbud berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Gayo Lues beserta jajarannya, dan masyarakat yang bekerja dengan baik," ujar Pamuji.

Dilanjutkan, pelaksanaan festival budaya Saman dapat menunjukkan upaya kebersamaan yang gemilang, dengan kebudayaan Gayo Lues beserta potensi yang dimilikinya.

Kemendikbud, lanjut dia, berkeinginan agar acara seperti Festival Budaya Saman dapat terus diselenggarakan di daerah berjuluk negeri seribu bukit itu agar ekosistem seperti ini dapat terus terjadi hingga di masa mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com