Gubernur NTT juga berencana mengusulkan kenaikan tarif bagi para pengunjung taman, khususnya pengunjung yang masuk dengan kapal.
Jika kapal yang masuk ke area Taman Nasional Komodo, maka harus membayar 50.000 dollar AS, kata Viktor.
Untuk melihat hewan langka komodo para pengunjung tidak bisa seenaknya. Hanya mereka yang mampu dan mau membayar.
"Ini tempat langka, sehingga hanya khusus bagi mereka yang cukup uang saja. Yang tidak cukup uang tidak usah datang karena tempat ini khusus buat orang yang luar biasa," tutupnya.
Baca Juga: Gubernur NTT Ingin Pengunjung yang Masuk Taman Nasional Komodo Bayar Mahal
Selain menyampaikan tentang TN Komodo, gubernur NTT juga mengungkapkan bahwa Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT dan Labuan Bajo, Ibu Kota Kabupaten Manggari Barat, sebagai kota terkotor.
Viktor menyebut, dua kota sama sekali buka kota yang memiliki ciri khas bersih, terang, dan rapi.
"Khusus Kota Kupang, sampah berserakkan di hampir seluruh ruas jalan utama, terutama sampah plastik. Sedangkan Labuan Bajo itu, sampai lautnya bau akibat banyaknya sampah," kata Viktor di acara dialog bersama Civitas Akademika dan Pimpinan Perguruan Tinggi Sedaratan Timor, Alor, dan Rote Ndao 2018, di Hotel Aston Kupang, Rabu (21/11/2018).
Menurut Viktor, kondisi itu terjadi karena belum ada kesadaran warga membuang sampah pada tempatnya.
Dengan kondisi itu, lanjut Viktor, tentu menjadi tanggung jawab pemimpin mulai dari gubernur, wali kota, bupati, dan semua pemangku kepentingan lainnya.
Baca Juga: Gubernur Viktor Sebut Kota Kupang dan Labuan Bajo Terkotor di NTT
Sumber: KOMPAS.com (Sigiranus Marutho Bere)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.