Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terisolasi Banjir, Warga Pasangkayu Dievakuasi ke Dataran Tinggi

Kompas.com - 22/11/2018, 16:31 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

PASANGKAYU,KOMPAS.com – Puluhan kepala keluarga dan anak-anak yang terisolir banjir di Pasangkayu, Sulawesi Barat sejak 10 hari terakhir dievakuasi petugas Polres Pasangkayu ke dataran tinggi yang lebih aman dari banjir.

Pemerintah akan mendirikan posko darurat untuk menampung para pengungsi dari Desa Sinar Wajo Pasangkayu yang selama ini mengeluh karena kesulitan pasokan makanan dan air bersih. Pemukiman mereka terkurung banjir hingga tak bisa beraktivitas.

Setelah hampir dua pekan terendam banjir hingga tidak bisa beraktivitas apa pun, puluhan warga Desa Karya Bersama terutama di Dusun Sinar Wajo, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat dievakuasi petugas secara bertahap.

Baca juga: Kali Licin Depok Menyempit, Warga Khawatir Banjir

Kapolres Mamuju Utara AKBP Made Ary Pradana yang didampingi Kapolsek Pasangkayu berusaha menerobos derasnya banjir menggunakan mobil patroli.  Polisi masuk ke Dusun Sinar Wajo, salah satu wilayah terparah yang dilanda banjir sejak 2 pekan terakhir.

Menurut Kapolres, sejak terkurung banjir, warga hingga kini belum bisa beraktivitas karena pemukiman mereka tergenang banjir. Untuk langkah awal, kepolisian akan membangun tenda darurat untuk menampung warga korban banjir termasuk menyaipkan kebutuhan sembako bagi korban banjir.

“Kami telah berkoordinasi dengan kepala desa dan hari ini kami kembali melakukan survei. Dan ternyata hingga kini warga korban banjir belum bisa beraktivitas. Mereka akan kami tampung di pengungsian termasuk menyediakan logistik pengungsi,” jelas AKBP Made Ary Pradana.

Setelah sempat menjangkau wilayah terparah yang terpapar banjir sejak dua pekan terakhir, akibat jebolnya tanggul Sungai Pasangkayu, sejumlah kepala keluarga kemudian dievakuasi petugas menggunakan mobil patroli Satlantas Polres Mamuju Utara. Mereka keluar dari desa menuju ke dataran tinggi yang aman dari banjir.

Pemkab Pasangkayu dan kepolisian Polres Mamuju Utara juga akan mendirikan tenda-tenda darurat di sekitar lokasi banjir di Dusun Marambeau agar bisa jadi tempat pengungsian warga.

Meski telah dievakuasi kepolisian, hingga kini pihak pemerintah daerah belum kunjung memberikan bantuan terhadap korban banjir di dua dusun di Desa Karya Bersama itu.

Para korban banjir berharap perhatian serius aparat pemerintah setempat untuk membenahi tanggul sungai Pasangkayu yang menjadi pemicu genangan banjir di pemukiman warga dua tahun terakhir. Dengan demikian, warga tidak lagi resah dikurung banjir terutama setap musim hujan.

Kompas TV Banjir masih melanda 4 kecamatan di Aceh Utara pada Sabtu (17/11/2018) pagi. Sejumlah warga pun masih bertahan di lokasi pengungsian. Empat kecamatan di Aceh Utara yang masih terendam banjir adalah Kecamatan Syamtalira Aron, Matangkuli, Pirak Timu dan Sawang. Di ke-4 kecamatan itu ketinggian banjir berkisar 30 hingga 50 sentimeter. Warga yang masih tinggal di pengungsian berharap banjir segera surut sebab anak-anak mereka sudah harus bersekolah. Banjir yang sebelumnya melanda ruas Jalan Nasional Banda Aceh-Medan di Kecamatan Samudera kini makin meluas. Banjir meluas hingga ke ruas jalan nasional di Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Aceh. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol untuk mencegah terjadinya banjir yang lebih besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com