Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penyerangan Pos Polisi Lamongan, Densus 88 Turun Tangan hingga Pelaku Mantan Polisi

Kompas.com - 22/11/2018, 16:09 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kasus yang melibatkan Eko sempat menggemparkan warga Sidoarjo kala itu.

Baca Juga: Eko, Pecatan Polisi yang Serang Pos Lantas Pernah Tembak Mati Guru Ngaji

3. Dua pelaku penyerangan diduga terlibat jaringan teroris

Setelah menjalani pemeriksaan dan penyidikan di Mapolres Lamongan, dua tersangka pelemparan pos lalu lintas (lantas) di kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL) di Kecamatan Paciran, Lamongan, akhirnya dibawa ke Mapolda Jawa Timur ( Jatim), Rabu (21/11/2018).

ER dan MSAH diduga terlibat dengan kelompok teroris dan akan diperiksa lebih lanjut oleh Tim Densus 88 dari Mabes Polri.

"Jadi untuk perkembangan terkini, terkait penangkapan dari dua orang pelaku, yang diduga melempari pos lantas di Paciran. Sesuai dengan koordinasi kami dan pendalaman dari pemeriksaan, yang bersangkutan ini diduga terlibat dalam suatu kelompok jaringan teroris," ujar Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung, Rabu (21/11/2018).

Baca Juga: Pelaku Pelemparan Pos Lantas di Lamongan Diduga Terlibat Jaringan Teroris

4. Polisi temukan barang bukti terkait jaringan teroris

Ilustrasi Densus 88: Densus 88 mengepung teroris di sebuah rumah di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (8/5/2013).AFP PHOTO / USEP USMAN NASRULLAH / PIKIRAN RAKYAT Ilustrasi Densus 88: Densus 88 mengepung teroris di sebuah rumah di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (8/5/2013).

Saat menggeledah rumah ER dan MSAH, polisi mengamankan sejumlah barang yang memiliki keterkaitan dengan kelompok radikal, salah satunya adalah sebuah buku tulisan Aman Abdurahman.

Aman adalah pentolan teroris Indonesia yang divonis hukuman mati pada Juni lalu oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Ada banyak buku yang disita, salah satunya karangan Aman Abdurahman, juga ada topi Afghanistan warna hitam," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera," Rabu (21/11/2018).

Buku tulisan Aman Abdurahman yang diamankan itu berjudul Aqidah Para Nabi dan Rosul. Selain itu juga buku Sekuntum Rosela Pelipur Lara karya Imam Samudera dan buku berjudul Senyum Terakhir Sang Mujahid yang berisi catatan perjalanan hidup teroris Amrozi.

Baca Juga: Ada Buku Karangan Aman Abdurahman di Rumah Penyerang Pos Lantas Lamongan

5. Kondisi Bripka AA dan rencana pemberian penghargaan

Bripka AA (tengah) saat dijenguk Bupati Lamongan Fadeli (kiri) dan Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung (dua dari kanan) di Rumah Sakit Bhayangkara.Dok. Humas Pemkab Lamongan Bripka AA (tengah) saat dijenguk Bupati Lamongan Fadeli (kiri) dan Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung (dua dari kanan) di Rumah Sakit Bhayangkara.

Bripka AA, anggota Satlantas Polres Lamongan yang menjadi korban penyerangan di pos lantas polisi di sekitar Wisata Bahari Lamongan, saat ini masih terbaring di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, kemarin Bripka AA menjalani operasi membersihkan kornea mata sebelah kanan.

"Ada bagian kornea yang robek, tapi kondisi secara umum bola matanya baik," kata Barung, Rabu (21/11/2018).

Hingga Rabu sore, lanjut Barung, kondisi fisiknya terus membaik. Namun, dokter yang menangani menyatakan korban masih memerlukan istirahat total dan direncanakan akan ada observasi ulang di bagian mata yang terluka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com