Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Peraturan Menteri, Pemkot Surakarta Optimistis Kebutuhan Formasi CPNS Terpenuhi

Kompas.com - 22/11/2018, 15:42 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemkot Surakarta optimistis 461 formasi CPNS 2018 di Kota Solo, Jawa Tengah akan terpenuhi.

Hal ini seiring dengan diterbitkannya Peraturan Menteri PAN dan RB No 38 Tahun 2018 sebagai solusi mengisi kekosongan formasi CPNS.

Kabid Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Surakarta Lisino Soares mengatakan, dengan adanya Peraturan Menpan PAN dan RB tersebut, kebutuhan formasi CPNS di Solo akan terpenuhi.

Sebab, dengan peraturan itu, peserta yang tidak memenuhi passing grade bisa tetap lolos lewat sistem ranking.

"Saya yakin 461 formasi CPNS mudah-mudahan terpenuhi. Tapi itu nanti masih tes satu kali lagi. Kalau tes keduanya hasilnya anjlok ya sudah," kata Lisino dikonfirmasi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Kamis (22/11/2018).

Baca juga: Ini Isi Peraturan Menteri PANRB soal Sistem Ranking pada Seleksi CPNS

Disebutkan, tes SKD CPNS telah diselenggarakan Pemkot Surakarta di Sragen pada 27-30 Oktober 2018. Dari ribuan peserta CPNS yang mengikuti tes tersebut, hanya 530 peserta yang dinyatakan lolos tes SKD.

Ia memperinci, 461 formasi CPNS tersebut meliputi formasi guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis, formasi khusus, dan formasi disabilitas.

"Masih validasi data karena besok (Sabtu) ada undangan ke Kemen PAN dan RB untuk rekonsiliasi data. Hasilnya kalau sudah akan kami share," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah menerapkan sistem ranking sebagai alternatif kriteria kelulusan SKD peserta seleksi CPNS.

Angka kelulusan SKD dinilai sangat rendah karena banyak peserta yang tidak memenuhi passing grade atau batas nilai minimal.

Menteri PAN dan RB Syarifuddin mengatakan, ia sudah menerbitkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 38 Tahun 2018 sebagai payung hukumnya.

Dengan aturan ini, peserta yang tak memenuhi passing grade bisa tetap lolos lewat sistem ranking.

"Kami tidak berorientasi pada passing grade, tapi berorientasi pada ranking," kata Syarifuddin di Istana Kepresidenan, Bogor, Rabu (2/11/2018).

Kompas TV SKCK diperlukan sebagai syarat untuk pendaftaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com