Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penangkapan HS di Base Camp Gunung Guntur: Bikin Gaduh Kampung hingga Polisi Acungkan Pistol

Kompas.com - 22/11/2018, 15:11 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keheningan malam di Kampung PLP Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, pada Rabu (14/11/2018), pecah begitu satu mobil Toyota Fortuner hitam masuk ke kampung tersebut. Pengendara mobil, memarkir mobil di ujung kampung tidak jauh dari base camp para pendaki.

Mobil tersebut, diisi oleh empat orang anggota polisi berpakaian preman. Mereka, datang ke base camp untuk melakukan penangkapan terhadap HS, pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

"Tidak lama (ada di base camp), setelah dua orang kordinasi sama pengelola base camp, dua orang lainnya melakukan penangkapan pelaku yang lagi tidur," jelas Asep Supriatna (43) mitra pengelola base camp gunung Guntur, Kamis (22/11/2018).

Menurut Asep, mobil Fortuner tersebut datang membelah kampung kecil dengan kecepatan tinggi dan langsung parkir di ujung kampung.

Setelah menangkap pelaku dan menginterogasi sebentar. Mereka langsung pergi dan kembali memacu mobil di jalan kampung selebar kurang lebih 5 meter yang baru di beton.

Baca juga: HS, Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi, Terancam Hukuman Mati

"Mobilnya ngebut, langsung ngabelesat, hanya suara anginnya yang kedengaran," katanya.

Penangkapan sendiri, sempat membuat gaduh kampung. Beberapa warga keluar karena menyangka ada pendaki yang berkelahi di base camp. Pasalnya, sering juga pendaki berselisih paham hingga berkelahi di base camp.

Bahkan, tokoh pemuda setempat sempat marah-marah kepada polisi karena membuat gaduh. Namun, setelah melihat salah satu polisi mengacungkan senjata api, akhirnya amarahnya mereda.

"Begitu nanya ada apa sambil memarahi, petugas mengeluarkan pistol, jadi langsung diam lagi," katanya.

Tidak lama setelah Fortuner hitam tersebut melesat meninggalkan kampung PLP, menurut Asep, kampungnya lantas didatangi aparat kepolisian setempat hingga anggota Kodim Garut. Semuanya, menanyakan soal penangkapan tersebut.

Baca juga: 7 Fakta Haris Simamora, Tersangka Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi...

"Malam itu, jadi ramai banyak orang datang, kalau pendaki memang sedikit karena memang tidak hari libur, cuma ada tiga kelompok, sekitar 8 orang," katanya.

HS, pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi sendiri, datang ke Kampung PLP pada Rabu (14/11/2018) pagi sekitar pukul 10.00 menggunakan ojek motor. Sekitar pukul 10 malam. HS dibekuk aparat kepolisian Polda Metro Jaya.

"Selama disini tidak banyak aktivitas, paling main HP di saung, registrasi pendakian juga belum, katanya nunggu kawannya dari Bandung yang bawa peralatan mendaki," katanya.

Kampung PLP sendiri, merupakan kampung terakhir di kaki Gunung Guntur yang jadi titik awal jalur pendakian resmi ke Gunung Guntur.

Akses ke kampung yang hanya diisi tidak lebih dari 50 rumah ini, terbilang cukup mudah karena jaraknya dari jalan raya Garut-Bandung tidak sampai 3 kilometer. Tak sedikit pendaki berjalan kaki dari jalan raya atau menumpang truk pengangkut pasir. 

Baca juga: Pembunuh Keluarga di Bekasi: Tidur Lagi Sana, Mama Cuma Sakit Kok...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com