Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas: Jaringan Distribusi Beras Medium Terlalu Panjang, Merugikan Masyarakat

Kompas.com - 22/11/2018, 12:44 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso menyatakan, persoalan beras medium kerap kali menjadi persoalan di tengah masyarakat.

Masalah bukan pada ketersediaan beras itu, melainkan jangkauan Bulog yang terbatas untuk menyalurkan beras medium dengan harga murah.

Bulog merinci, distribusi beras medium masih terlalu banyak pihak yang berperan. Akibatnya, itu dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk mendapat keuntungan lebih.

"Jaringan terlalu panjang, dan itu dimanfaatkan oknum pedagang, dan pihak tertentu mendapat keuntungan lebih. Jaringan terlalu panjang merugikan masyarakat kelas menengah ke bawah," kata Buwas.

Baca juga: Food Station Tjipinang Gelar Operasi Pasar, Harga Beras Medium Rp 8.500

Hal tersebut disampaikan Buwas di sela penandatangan MoU pendistribusian cadangan beras pemerintah (CBP), melalui pelaksanaan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) beras medium, antara Bulog dengan Pemprov Jateng, di Semarang, Kamis (22/11/2018).

"Mestinya ada sekitar 8 mata rantai yang harus dipotong agar harga bisa dikendalikan," tambah dia.

Di Jawa Tengah sendiri, beras kategori medium telah didistribusikan ke berbagai pelosok desa. Beras jenis itu telah didistribusikan sejak 27 Agustus 2018, dan langsung dijual kepada konsumen di pedesaan.

"Jadi, ini cara Bulog menjaga kedaulatan pangan. Beras medium disalurkan ke daerah dengan kerja bersama Pemda," kata mantan perwira tinggi Polri itu.

Beras medium yang dikirimkan ke desa-desa bekerja sama dengan Pemprov Jawa Tengah. Salah satu tujuannya yaitu distribusi ke daerah cepat dan tepat sasaran.

"Kerja sama Bulog dengan pemda untuk memutus mata rantai, beras medium agar tepat sasaran, nanti diharapkan agar sampai di tingkat RT/RW dan masyarkat bisa menikmati beras dengan harga murah," ujar dia.

Baca juga: Ketua DPR Minta Pemerintah Tekan Laju Kenaikan Harga Beras Medium

Harga beras medium sendiri dipatok antara Rp 8.250 sampai 9.000. Namun, harga beras medium ketika keluar gudang adalah Rp 8.100.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta para kepala desa yang hadir dalam acara itu menyukseskan pola distribusi dengan Bulog.

Pihaknya juga meminta agar bersama-sama menyampaikan beras medium Bulog kepada masyarakat yang dipimpinnya.

"Uji coba ini tolong disukseskan. Desa diajak karena tahu siapa yang kategori miskin membutuhkan beras. Tolong jangan ada yang nakal, karena beras ini kan jadi duit," ujar dia.

Bulog, kata Ganjar, juga nantinya bisa bermitra dengan toko retail dan BUMDes untuk penyaluran beras medium.

"Ini dimulai beras. Nanti diikuti gula, minyak, dan lain-lain," ujar Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com