Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer: Sampah Plastik 5,9 Kg dalam Perut Paus hingga Hoaks Foto Syur Grace Natalie

Kompas.com - 21/11/2018, 06:45 WIB
Heru Margianto

Editor

 

1. Sampah Plastik 5,9 Kg Ditemukan dalam Perut Paus yang Mati di Wakatobi

Pihak berwenang belum dapat memastikan penyebab kematian paus jenis Sperm wale yang terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (19/11/2018).

Namun, dalam perut paus sepanjang 9,6 meter itu ditemukan sampah plastik yang jumlah cukup besar, yakni sekitar 5,9 kg.

Aktivis dari Yayasan Lestari Alam Wakatobi, Saleh Hanan, memperkirakan penyebab kematian paus itu karena sampah plastik.

Baca selengkapnya di sini. Baca juga: Botol, Sandal hingga Karung Terpal Ditemukan dalam Perut Paus yang Mati di Wakatobi

 

2. Pemerintah Tak Akan Turunkan "Passing Grade" Tes CPNS, Ini Alasannya

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi, Birokrasi (Menpan RB) SyafrudinKompas.com/Fitria Chusna Farisa Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi, Birokrasi (Menpan RB) Syafrudin

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafrudin menegaskan, passing grade atau batas nilai minimal Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tidak bisa diturunkan.

Dengan tidak menurunkan passing grade seleksi diharapkan lahir CPNS-CPNS baru yang memenuhi standar kualitas yang ditetapkan pemerintah.

Ke depan, Indonesia akan menghadapi dua hal besar, yaitu Revolusi Industri 4.0 dan menuju visi 100 tahun Indonesia Merdeka pada tahun 2045.

Baca selengkapnya di sini.

 

3. Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Begini Ucapan Raja Salman

Raja Salman Abdulaziz dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (dua di sisi kanan) saat menerima putra dan saudara jurnalis Jamal Khashoggi di Istana Kerajaan, Selasa (23/10/2018).AFP / HANDOUT / SPA Raja Salman Abdulaziz dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (dua di sisi kanan) saat menerima putra dan saudara jurnalis Jamal Khashoggi di Istana Kerajaan, Selasa (23/10/2018).

Raja Salman dari Arab Saudi untuk pertama kalinya berpidato pasca-kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Dalam pidato tahunannya di Dewan Syuro Saudi, Raja Salman tak secara langsung menyinggung kasus yang menjadi sorotan dunia dalam sebulan terakhir.

Tanpa menyebut kasus Khashoggi, dia memuji sistem peradilan dan penegakan hukum yang tengah dilaksanakan negeri kaya minyak itu.

Baca selengkapnya di sini.

 

4. Jika Izin Frekuensi Dicabut, TV Kabel First Media Tidak Akan Terganggu

Ilustrasi First MediaKONTAN/Achmad Fauzie Ilustrasi First Media

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengungkapkan, kalaupun izin frekuensi First Media dicabut, hal itu hanya akan berlaku pada jaringan broadband alias layanan internetnya.

Sementara TV kabel First Media dipastikan tidak terganggu.

"FM (First Media) kan tidak hanya menggunakan frekuensi, ada juga yang TV kabel itu tidak keganggu. Hanya mobile broadband yang terganggu," kata Rudiantara, Senin (19/11/2018).

Baca selengkapnya di sini.

 

5. Penyebar Hoaks Foto Syur Ketum PSI Minta Maaf

Topan Pratama menemui Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie untuk meminta maaf karena telah menyebarkan hoaks berupa foto syur Grace, di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018). KOMPAS.com/Devina Halim Topan Pratama menemui Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie untuk meminta maaf karena telah menyebarkan hoaks berupa foto syur Grace, di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018).

Seorang penyebar hoaks berupa foto tidak senonoh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) Grace Natalie, yang bernama Topan Pratama, meminta maaf kepada Grace atas tindakannya tersebut.

Topan bertemu langsung dengan Grace untuk menyampaikan permintaan maafnya di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018).

"Saya meminta maaf bahwa saya telah menyebarkan postingan di media sosial dengan konten berupa foto syur Ketum PSI pada 14 November 2018," tuturnya.

Baca selengkapnya di sini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com