Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: 5,9 Kg Sampah Plastik di Perut Paus hingga Pecatan Polisi Serang Pos Polantas

Kompas.com - 21/11/2018, 05:54 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan, terdapat 93 juta batang sedotan plastik setiap harinya dibuang di indonesia. Jika disambungkan, akan mencapai jarak Jakarta-Meksiko.

Tak heran jika banyak pihak begitu miris dengan banyaknya sampah plastik yang dibuang di Indonesia, yang jumlahnya diestimasi mencapai 65 juta ton per tahun, menurut KLHK.

Apalagi, sampah plastik ini menjadi salah satu penyebab di balik kematian hewan-hewan laut yang dilindungi. Salah satunya adalah paus.

Kasus paus mati dan terdampar menjadi kasus yang sering menyita perhatian pembaca Kompas.com.

Baca juga: Berkarung-karung Sampah Plastik Diangkat dari Kedalaman Teluk Gorontalo

Apalagi jika kematian paus tergolong aneh, yakni dalam perut paus yang mati terdampar di Wakatobi ditemukan berkilo-kilogram sampah plastik seperti botol, tutup galon, sandal, bungkus mi instan, gelas minuman, tali rafia, kantong kresek, hingga terpal dan lain-lainnya.

Berikut lima berita populer nusantara pada Selasa (20/11/2018) yang kami rangkum kembali untuk Anda pagi ini:

1. 5,9 Kg sampah plastik di perut paus mati di Wakatobi

Sejumlah mahasiswa Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi mengukur bangkai Paus yang terdampar di perairan Wakatobi.KOMPAS.com/ ISTIMEWA Sejumlah mahasiswa Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi mengukur bangkai Paus yang terdampar di perairan Wakatobi.

Pihak berwenang belum dapat memastikan penyebab kematian paus jenis Sperm wale yang terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (19/11/2018).

Dalam perut paus sepanjang 9,6 meter itu ditemukan sampah plastik yang jumlah cukup besar yakni sekitar 5,9 kg.

Aktivis dari Yayasan Lestari Alam Wakatobi, Saleh Hanan memperkirakan penyebab kematian paus itu karena sampah plastik.

Sebab, sampah plastik tak bisa dicerna oleh perut paus. Berbeda dengan tulang ikan, meskipun keras namun tetap bisa dicerna.

Baca beritanya di: Sampah Plastik 5,9 Kg Ditemukan dalam Perut Paus yang Mati di Wakatobi

2. Teriakan Kelegaan Baiq Nuril

Baiq Nuril Maknun (40) diberikan semangat oleh Rieke Diah Pitaloka, anggota DPRI yang juga aktivis perempuan. Selama.ini Rieke selalu memberikan semangat oada Nuril termasuk.pernah menjadi penjamin Nuril agar tidak ditahanKompas.com/fitri Baiq Nuril Maknun (40) diberikan semangat oleh Rieke Diah Pitaloka, anggota DPRI yang juga aktivis perempuan. Selama.ini Rieke selalu memberikan semangat oada Nuril termasuk.pernah menjadi penjamin Nuril agar tidak ditahan

Kejaksaan Agung RI menunda eksekusi terdakwa mantan pegawai honorer SMAN 7 Mataram, Baiq Nuril Maknun terkait tindak kasus UU ITE. Hal ini membuat Nuril merasa lega.

"Saya lega setelah mendengar kabar dari Kejaksaan Agung, saya langsung teriak, dua kali malah, tetapi saya maunya teriak yang lebih keras di pantai, biar lega, biar tumpah semua," kata Nuril saat jumpa pers di Fakultas Hukum Universitas Mataram, Selasa (20/11/2018).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com