Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atan Bintang, Harimau Sumatera yang Terjebak di Kolong Ruko Dibius untuk Jalani Observasi

Kompas.com - 19/11/2018, 21:20 WIB
Citra Indriani,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang diberi nama Atan Bintang saat ini sedang menjalani proses observasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat (Sumbar).

Seperti apa observasi yang dilakukan petugas? Padahal, harimau sangat besar dan hewan yang dikenal ganas dan ditakuti.

Berikut penjelasan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono dalam wawancara dengan Kompas.com, Senin (19/11/2018).

"Sekarang Atan Bintang sudah di kandang observasi. Insya Allah, hari ini mulai dilakukan observasi," ucap Suharyono.

Menurutnya, selama dilakukan observasi kesehatan, Atan Bintang dibius selama delapan jam.

Harimau sumatera itu ditangani oleh petugas yang profesional. Selama dalam kondisi terbius, tim observasi akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk pemulihan.

"Observasi dilakukan untuk menentukan ukuran badan dan sebagainya, untuk mengetahui penyakitnya, pengambilan sampel darah dan seterusnya," kata Suharyono.

Baca juga: 3 Fakta Unik Harimau Sumatera Atan Bintang, Disebut Pintar hingga Sulit Dievakuasi

Atan Bintang akan menjalani observasi selama 14 hari ke depan. Dari kegiatan ini, petugas baru dapat menyimpulkan mengenai kesehatan dan individunya.

"Setelah melewati masa tersebut, kami baru mendapatkan hasil dan akan melakukan langkah-langkah selanjutnya," ucap Suharyono.

Namun, meski telah menjalani observasi selama 14 hari itu, bukan berarti Atan Bintang langsung dilepasliarkan ke habitatnya.

"Observasi hanya untuk identifikasi kesehatan dan perilaku. Untuk pelepasliaran, nanti kami lapor ke Menteri (KLHK) dan Ditjen KLHK juga," ungkap Suharyono.

Dari hasil orientasi sementara, Atan Bintang dalam kondisi cukup sehat, meski sedikit mengalami stress dan dehidrasi. Sifat aktif, liar dan reaktif masih sangat kuat. Bahkan Atan Bintang sering mengaum apabila melihat manusia mendekat.

"Memang itu harapan kami, dia tetap sehat, kuat dan agresif," sambung Suharyono.

Selain itu, petugas juga melakukan pengobatan luka pada kaki kiri depan dan sedikit luka di kaki kiri belakang yang diduga akibat jeratan.

"Luka yang terdapat pada kaki cuma sedikit, dalam waktu dekat diharapkan dapat sembuh," kata Suharyono.

Baca juga: Petugas: Dua Taring Harimau Sumatera Atan Bintang Bikin Bulu Kuduk Merinding...

Sebelumnya, harimau sumatera ini terjebak di kolong ruko pasar Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Rabu (14/11/2018) lalu.

Setelah dilakukan penanganan, petugas BBKSDA Riau bersama kepolisian dan TNI berhasil mengevakuasi harimau pada Jumat (16/11/2018) sekitar pukul 03.00 WIB.

Sebelum terjebak di kolong ruko, Atan Bintang sempat main-main di sela-sela ruko dan menjadi tontonan warga.

Kedatangannya ke kawasan bukan hanya sekali, tapi diperkirakan sudah berkali-kali. Hal itu dilihat dari jejak yang ditemukan warga. Harimau tersebut telah memangsa sejumlah ternak warga, seperti ayam dan kambing.

Kompas TV Tim gabungan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau melakukan perjalanan dengan membawa Harimau Sumatera yang terjebak ke balai konservasi. Perjalanan ditempuh dengan jalur darat dan laut selama 16 jam. Setelah dievakuasi dengan upaya tembak bius seekor Harimau Sumatera yang terjebak di kolong ruko di kawasan pasar di Desa Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau kini berada di tangan petugas. Harimau itu dibawa ke pusat rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya, Sumatera Barat untuk mendapat perawatan sebelum dilepasliarkan. Saat ini petugas masih melakukan perjalanan di kawasan perbatasan Riau menuju pusat rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com