Ia menjelaskan, di Desa Kumbang, Kecamatan Syamtalira Aron, sebanyak empat rumah hancur terseret banjir. Rumah itu milik Juwariah (50), Muridi (55), Asri Daud (50), dan M Hasan Adam (50). Asrama polisi di Polsek Syamtalira Aron juga terendam banjir.
“Ada empat rumah polisi juga terendam banjir. Semua kita evakuasi sementara sampai air surut,” katanya.
Baca Juga: Polisi Evakuasi Korban Banjir di Aceh Utara
Kepala Desa Mancang, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Abdul Gani mengatakan, posisi tanggul sungai di desanya itu terlalu rendah.
Dia mengaku, telah melaporkan kondisi itu ke Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sejak dua tahun lalu, karena tanggul rawan jebol dan berpotensi banjir. Namun, laporan Abdul tidak diindahkan.
“Sehingga, begitu debit air Krueng (sungai) Pase tinggi, akan meluber ke masyarakat. Namun, kali ini terparah dibanding tahun sebelumnya,” katanya.
Masyarakat sebelumnya telah bergotong royong membangun tanggul dengan menumpuk karung berisi pasir di daerah pinggiran sungai. Namun, kali ini debit air sungai melewati tanggul darurat itu.
“Semoga ini bisa segera diatasi pemerintah,” kata Abdul Gani.
Baca Juga: Jatuh dari Rumah Panggung saat Banjir, Anak Balita Ditemukan Tewas
Sumber: KOMPAS.com (Masriadi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.