"Beliau umurnya sudah 60 tahun dan mantan menantu Presiden Soeharto. Jadi beliau merupakan sosok yang matang dan berpengalaman," pungkasnya.
Baca Juga: Gus Sholah: Nabi Muhammad Tidak Pernah Menebar Kebencian dalam Berpolitik
Selain ke Tasikmalaya, Prabowo Subianto juga mengunjungi Kota Garut. Di kota tersebut, Prabowo mengkritik pemerintah yang terkesan tak peduli dengan fenomena meningkatnya jumlah pengangguran.
Menurut Prabowo, tingkat pengangguran yang semakin tinggi tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja bagi warganya. Namun di sisi lain tenaga kerja asing (TKA) justru terlihat mudah mendapatkan pekerjaan di Indonesia.
"Ini politisi klasik dari Jakarta berpidato, ekonomi kita bagus, rakyat gembira kok. Rakyat mau kerja boleh, saking banyaknya lapangan kerja, tenaga kerja dari asing boleh berbondong-bondong masuk, tapi rakyat kita banyak yang nganggur," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media Prabowo-Sandiaga, Sabtu (17/11/2018).
Hal itu ia ungkapkan dalam acara 'Prabowo Menyapa' di Graha Intan Balarea, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018).
Baca Juga: Kampanye di Garut, Prabowo Sebut Banyak Orang Jadi Pengangguran
Selain mengkritik pemerintah, Prabowo juga mempromosikan buku berjudul "Paradoks Indonesia".
Menurut Prabowo, yang juga penulis buku tersebut, buku tersebut berupa kumpulan data soal kondisi bangsa ini dan perjalanan bangsa yang saat ini sudah mengarah tidak baik.
"Dari data yang saya kumpulkan puluhan tahun, semua fakta yang saya kumpulkan, menunjukan bangsa ini ke arah yang tidak baik," katanya.
Prabowo berharap buku tersebut dibaca oleh masyarakat dan bukan hanya sekadar dipajang saja.
Baca Juga: Ke Garut, Prabowo Promosikan Buku Karyanya, "Paradoks Indonesia"
Calon Presiden Prabowo Subianto melihat citra politik saat ini bergeser jauh dari arti yang sebenarnya. Hingga, politik saat ini terkesan menakutkan hingga muncul politik Genderuwo.
"Secara keilmuan, politik itu artinya keinginan untuk memperbaiki kehidupan rakyat, tapi sekarang jadi menakutkan hingga ada Genderuwo politik," katanya saat menemui warga Garut di Kampung Sukaraja Desa Jatisari Kecamatan Karang Pawitan Sabtu (17/11/2018).
Namun, Prabowo enggan melanjutkan kelakarnya tersebut sambil setengah bercanda.
"Saya juga nggak tahu tampangnya (Genderuwo politik), jangan dilanjutkan bicaranya ada TV disini, Piss, Piss," katanya sambil mengacungkan dua jari.
Baca Juga: Prabowo: Politik Saat Ini Jadi Menakutkan, hingga Ada Istilah "Genderuwo Politik"
Sumber: KOMPAS.com (Ari Maulana Karang, Kristian Erdianto, Irwan Nugraha)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.