Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertimbangan Biaya, Jenazah Bapak dan Anak Asal Lahat Dimakamkan di Sukabumi

Kompas.com - 19/11/2018, 12:32 WIB
Budiyanto ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SUKABUMI, KOMPAS.com - Bapak dan anak asal Lahat, Sumatera Selatan, yang ditemukan meninggal dunia di Jalan Raya Sukabum-Bogor, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (16/11/2018) malam akhirnya dimakamkan, Senin (19/11/2018).

Jasad keduanya Sunaryo (52) sebelumnya ditulis Sumarjo (55), dan anaknya Sumardi Susilo (25) warga Bedeng Bandar Agung RT 002 RW 001 Desa Bandar Agung, Lahat, itu dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di Kelurahan Cibadak.

"Menimbang biaya, ke sana (Lahat) enggak cukup, makanya dimakamkan di sini (Cibadak), sama saja," ungkap adik ipar Sunaryo, Rianto (48), kepada wartawan, selesai pemakaman, Senin.

Dia menuturkan, jarak dan waktu tempuh dari Cibadak, Sukabumi, ke Lahat di Sumatera Selatan, cukup jauh. Sedangkan, lanjut dia, pemakaman di mana saja juga tetap sama.

Baca juga: Keluarga dari Lahat Tiba di Sukabumi, Jenazah Bapak dan Anak Diautopsi

"Yang penting doa, dan kedua almarhum dapat diterima iman Isalamnya di sisi Allah," tutur dia.

Rianto juga mengharapkan perkara yang dialami kakak ipar dan keponakannya hingga mengakibatkan meninggal dunia dapat segera terungkap.

Informasi yang dia terima, di dalam tubuh kakak ipar dan keponakan diduga ada kandungan racun. Tapi, hasil pastinya masih menunggu pemeriksaan laboratorium.

"Kami keluarga sudah pasrah ini merupakan takdir Allah. Namun, kami juga meminta agar kasus ini diusut tuntas dan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian," harap dia.

"Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada warga Cibadak, Polsek Cibadak, juga pihak rumah sakit, hingga semuanya berjalan lancar hingga pemakaman," pungkas dia.

Dalam pemakaman di lahan milik RSUD Sekarwangi itu, selain dihadiri istri korban, Ngadinah (52) dengan dua anaknya serta keluargan dari Lahat, juga dihadiri sejumlah anggota Polsek Cibadak yang dipimpin Kepala Unit Reskrim Iptu Madun dan pegawai rumah sakit.

Rencana ke Purworejo

Istri almarhum Sunaryo, Ngadinah menuturkan, suami dan anak sulungnya Sumardi Susilo rencananya akan bersilaturahmi ke keluarga di wilayah Desa Pandean, Kecamatan Bayat, Kabupaten Purworejo.

Baca juga: Titik Terang Misteri Kematian Bapak dan Anak Asal Lahat di Sukabumi

"Suami saya asli dari Purworejo. Dan kemarin itu rencananya mau pulang untuk bersilaturahmi dengan keluarga di sana," tutur Ngadinah, kepada Kompas.com, saat di Polsek Cibadak, Minggu (18/11/2018).

"Anak saya juga minta izin ke tempat kerjanya di perusahaan batu bara karena mau mengantar bapaknya ke Jawa. Rencananya lima hari pulang hari Senin, karena anak saya juga akan ke Kalimantan akhir bulan ini," sambung dia.

Dia menuturkan, keduanya berangkat dari rumah pada Kamis (15/11/2018) sekitar pukul 11.00 WIB, diantar oleh tetangga hingga ke jalan raya untuk naik bus. Informasinya, keduanya naik bus Sinar Dempo dan berangkat sekitar pukul 13.00 WIB.

"Saat berangkat, anak saya bawa tas ransel berisi pakaian dan tas samping yang kecil. Kalau bapak bawa uang juga sekitar Rp 3 juta dan anak saya bawa uang Rp 800.000, juga handphone," ungkap Ngadinah.

Baca juga: Bapak dan Anak Asal Lahat Ditemukan Tewas di Sukabumi

"Kalau di dompet bapak ada KTP, STNK dan SIM. Kalau dompet anak saya ada ATM juga," tambah dia.

Mendapatkan kabar mengenai suami dan anak sulungnya meninggal dunia di Cibadak, Sukabumi, Ngadinah mengaku sempat sok dan kaget.

"Saya sudah sadar dan pasrah. Karena ini takdir Allah. Semua perkaranya saya serahkan pada kepolisian untuk mengusut tuntas," harap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com