Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cerita Unik Borobudur Marathon, Ibu Hamil 8 Bulan hingga Air Badheg untuk Pelari

Kompas.com - 19/11/2018, 11:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Ajang bergengsi Borobudur Marathon 2018 menyita perhatian dunia. Lebih dari 200 pelari dari sejumlah negara ikut ambil bagian pada Minggu (18/11/2018).

Kerja sama antara harian Kompas dan Bank Jateng kali ini mengusung konsep budaya, olahraga, dan pariwisata. Peran serta masyarakat dan suasana alam nan indah memacu semangat pelari menuntaskan rute lari.

Sejumlah cerita unik dan inspriratif pun terungkap dalam edisi ketujuh ajang yang sudah digelar sejak 2012 lalu itu.

1. Kristine, ibu yang hamil 8 bulan ikut marathon

Pelari Kristine Sitohang (36) sedang hamil 8 bulan mampu mencapai finish kategori 10K di Bank Jateng Borobudur Marathon 2018 di Candi Borobudur Magelang, Minggu (18/11/2018).KOMPAS.com/IKA FITRIANA Pelari Kristine Sitohang (36) sedang hamil 8 bulan mampu mencapai finish kategori 10K di Bank Jateng Borobudur Marathon 2018 di Candi Borobudur Magelang, Minggu (18/11/2018).

Bagi Kristine, berlari merupakan wujud cinta. Berlari sudah mendarah daging bagi dirinya. Meskipun tengah mengandung delapan bulan, dirinya pun ikut dalam Borobudur Marathon 2018 kali ini.

Tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti ajang yang diselenggarakan Pemprov Jateng, didukung Bank Jateng dan harian Kompas ini, karena Kristine memang sudah rutin olahraga lari minimal 3 kilometer setiap hari.

"Persiapan cuma joging kecil, minimal 3 kilometer tiap hari. Harus lari, supaya nanti (usai cuti persalinan) tidak kaget untuk mulai lari lagi," kata dia.

Ia bersyukur, sepanjang berolahraga, kondisi janin dalam kandungannya tetap sehat. Meski sudah terbiasa, Kristine tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

"Puji Tuhan sehat. Tetap konsultasi dulu ke dokter, kalau fisik oke, ya enggak apa-apa. Kuncinya terbiasa saja," tutur dia, memberi tips bagi ibu hamil yang ingin berolahraga lari.

Baca Juga: Kisah Kristine, Hamil 8 Bulan Menaklukkan 10K Borobudur Marathon 2018

2. Alasan Sandiaga urungkan niat ikut Borobudur Marathon

Calon wakil presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno memperagakan tempe gembus yang mirip teropong di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Sabtu (17/11/2018).KOMPAS.com/IKA FITRIANA Calon wakil presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno memperagakan tempe gembus yang mirip teropong di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Sabtu (17/11/2018).

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno sedianya akan mengikuti Bank Jateng Borobudur Marathon di Candi Borobudur, Magelang, Minggu (18/11/2018).

Namun, keinginan itu gagal karena ia khawatir keikutsertaannya di ajang olahraga lari yang diselenggarakan oleh Pemprov Jateng, didukung oleh Bank Jateng dan harian Kompas itu, dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu.

"Saya sudah coba mendaftar, tapi khawatir dipolitisasi, nanti dianggap menggunakan ajang lari sebagai bagian kampanye politik. Saya putuskan tidak ikut," kata Sandi di sela-sela kunjungan ke Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, Sabtu (17/11/2018).

Selain itu, Sandiaga juga membatasi sikapnya terkait ajang olahraga internasional tersebut.

"Saya tidak ikut (lari) dan tidak juga men-cheering pelari, karena takut mengganggu proses Borobudur Marathon, menghormati pelari," ucap Sandi.

Baca Juga: Takut Dipolitisasi, Sandiaga Gagal Ikut Bank Jateng Borobudur Marathon 2018

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com