Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.443 Warga Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Sigi

Kompas.com - 18/11/2018, 19:57 WIB
Amran Amir,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SIGI, KOMPAS.com - Tingginya intensitas curah hujan di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, membuat air sungai Ore meluap sejak Jumat (16/11/2018). Akibatnya, ratusan rumah warga terendam walau banjir bandang mulai surut pada Minggu (18/11/2018). Aktivitas warga setempat pun masih lumpuh. 

Untuk mengantisipasi datangnya banjir susulan, pemerintah setempat menormalisasi sungai yang sebelumnya tersumbat material berupa kayu yang hanyut akibat banjir bandang.

Camat Kecamatan Dolo Selatan, Jalil Lahawali, mengatakan bahwa warga di dua dusun desa Bangga harus kembali mengungsi, pasalnya banjir masih menggenangi ratusan rumah di dua dusun di Desa Bangga. 

Tercatat ada 1.443 jiwa yang mengungsi akibat bencana banjir bandang itu, 16 rumah diantaranya rusak parah bahkan ada yang hanyut, sementara 248 rumah lainnya rusak ringan karena masih terendam banjir.

Baca juga: Gadis yang Terseret Banjir Bandang di Pangandaran Ditemukan Meninggal

"Sementara ini antisipasi normalisasi sungai dulu, supaya jangan sampai merusak lebih besar lagi, dan kalau material bertambah di tempat lain akan dikeruk di muara sungai Palu, karena di muara sana, pasir sudah tinggi di sana, jadi air itu sudah tidak melalui itu lagi tapi ke perkebunan kelapa," katanya, Minggu (18/11/2018).

Selain melakukan normalisasi jalur aliran sungai, saat ini pemerintah setempat masih mengupayakan kebutuhan ribuan korban yang mengungsi di 4 titik.

Sejumlah bantuan dari bencana gempa lalu langsung dialokasikan ke korban banjir karena kebutuhan yang mendesak.

Banjir susulan

Sebelumnya, banjir bandang terjadi pada Jumat (16/11/2018) malam, yang membawa material pohon dari hulu ikut hanyut menutup jalur jembatan akibatnya air sungai masuk ke rumah warga.

Jembatan di desa itu terhalang oleh material tersebut sehingga air sungai mengalir ke rumah warga.

Baca juga: Satu Orang Hilang Terseret Banjir Bandang di Pangandaran, Tim SAR Lakukan Penyusuran

Banjir susulan kembali terjadi pada pada Sabtu (17/11/2018) malam akibat intensitas curah hujan yang tinggi.

Sementara relawan kegawatdaruratan atau Public Safety Center (PSC) 119, melakukan penanganan medis terhadap korban bencana banjir.

Banjir bandang bercampur lumpur membuat aktivitas warga menjadi lumpuh. Saat ini warga mengalami gatal-gatal, demam dan infeksi saluran pernafasan akibat banjir, selain itu mereka mengalami kekurangan logistik,” ujar dokter Fadly, koordinator relawan PSC 119.

Kata dia, akibat banjir 2 fasilitas sekolah SD, 1 fasilitas ibadah (mesjid) terkena dampak, warga sebagian mengungsi ke luar daerah.

“Warga sebagian mengungsi keluar daerah di Ulutana dengan perjalanan sejauh 5 kilometer, dengan jumlah kepala keluarga (KK) yang mengungsi sebanyak 248 KK,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com