Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Borobudur Marathon 2018, Uang Para Pelari untuk Warga Lokal

Kompas.com - 18/11/2018, 15:57 WIB
Dani Julius Zebua,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Ketua Penyelenggara Borobudur Marathon 2018 Budiman Tanuredja menuturkan bahwa ajang lari ini memberi dampak besar bagi daerah.

Besarnya pengeluaran uang para peserta lari demi menyukseskan perhelatan bakal menunjukkan dampak besar itu bagi pertumbuhan bisnis baik di tingkat lokal maupun regional.

Menurut Budiman, pada Borobudur Marathon 2017, perputaran uang mencapai Rp 15 miliar. Pihaknya berharap, perputaran uang di Borobudur Marathon kali ini bisa jauh lebih besar pada tahun ini.

“Kami survei jumlah uang yang berputar hampir Rp 15 miliar pada tahun 2017,” kata Budiman dalam keterangan pers di Taman Lumbini, Komplek Borobudur, Minggu (18/11/2018).

“Uang yang dikeluarkan oleh para pelari pada Borobudur Marathon ini, ke pesawat, kuliner, homestay dan lain-lain. Kami sedang menghitung sekarang,” tambah dia.

Baca juga: Kisah Kristine, Hamil 8 Bulan Menaklukkan 10K Borobudur Marathon 2018

Perputaran itu menunjukkan dampak besar perhelatan akbar bagi pertumbuhan ekonomi dan bisnis daerah.

Setidaknya pula, dampak besar itu bisa langsung dirasakan warga, seperti jalan desa yang semakin baik, penginapan di antara warga juga penuh, kuliner semakin laris dan terkenal. Pelari yang juga sekaligus wisatawan itu mau tinggal lebih lama di sana.

“Bagi masyarakat lokal mendapat manfaat,” kata Budiman.

Borobudur Marathon 2018 telah usai pada Minggu siang. Sebanyak 10.000 pelari ikut serta di dalamnya. Mereka terdiri lebih dari 200 pelari yang berasal dari 30 negara dan ribuan lainnya setidaknya dari 20 kota besar di Indonesia.

Mereka tiba di Magelang sejak jauh hari, lantas menginap di berbagai hotel dan homestay di Magelang maupun sekitaran komplek Borobudur.

Tak sedikit pelari, utamanya pelari mancanegara, terpaksa sampai menginap di rumah para pejabat daerah setempat.

Beberapa mata lomba berlangsung demi menyambut Borobudur Marathon. Hal ini membuat banyak pelari berdatangan hingga akhirnya menginap lebih lama.

“Bagaimana di Magelang bisa menghadirkan homestay yang membuat mereka bisa lebih lama tinggal di sini. Kami menyiasati lewat friendship run (pada hari Sabtu pagi). Dengan ada friendship run ini, mereka datang Jumat. Tinggal bisa lebih lama,” kata Budiman.

Baca juga: Timeline Fakta Menarik di Borobudur Marathon 2018

Manajer Promosi Marketing Pengelola Balkondes (Balai Ekonomi Desa), Abbet Nugroho, mengungkap hal serupa pada sehari sebelumnya.

Dia mengungkapkan, warga desa tentu merasakan keuntungan besar dari durasi waktu perhelatan ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com