Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pelajar Menyemangati Pelari di Borobudur Marathon 2018

Kompas.com - 18/11/2018, 11:11 WIB
Dani Julius Zebua,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Kegiatan pembakar semangat bagi para pelari Borobudur Marathon 2018 berlangsung di sepanjang lintasan lari. Warga dan pelajar membakar semangat ribuan pelari itu dengan caranya masing-masing. 

Seperti halnya para pelajar SD Tanjungsari di Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur. Mereka menyoraki para pelari ketika melintas di gang-gang sempit depan sekolah mereka.

Sekolah mengerahkan 138 pelajarnya, berbaris di kanan kiri jalan, memegang balon tepuk, dan menyoraki tiap pelari yang lewat. Mereka meneriakkan "semangat ... semangat".

Baca juga: Timeline Fakta Menarik di Borobudur Marathon 2018

Selain sorak sorai, mereka mempertontonkan tari kreasi baru dengan nama Senyum Indonesiaku. Tarian itu atraksi yang bisa memukau orang yang menonton.

Kostum anak-anak penari itu dibuat dengan perpaduan tutup kepala berbulu dan baju yang dikombinasi jarit batik.

Kebetulan, jalan di mana anak-anak itu memberi sorak sorai berada setelah sebuah tanjakan landai lintasan Half Marathon pada Kilometer 8.

"Nah itu (pelari), mereka senyum menyaksikan anak-anak beratraksi. Di sini posisi yang baik setelah mereka ambil tanjakan," kata Sri Rohyati, guru SD Tanjungsari.

Baca juga: Sejumlah Pejabat Ikut Lari 10K di Bank Jateng Borobudur Marathon 2018

Hampir antara 1-3 kilometer lintasan terdapat warga maupun pelajar yang mempertontonkan keahlian seperti SD Tanjungsari.

Beragam cara mereka lakukan. Bila pelajar, mereka mempertontonkan kesenian yang memang mereka pelajari di sekolah sebagai kegiatan ekstra.

Ada juga yang menggelar gamelanan, drumband, tari tradisional, dan kesenian khas seperti jathilan atau kuda lumping di SD Wanurejo di Dusun Tingal Kulon, Desa Wanurejo.

"Karena andalan kami adalah jathilan. Kesenian ini membawa sekolah sampai ke kejuaraan di mana-mana," kata Endang Susilowati, Kepala Sekolah SD Wanurejo.

Baca juga: Hamdan Sayuti Jadi Pelari Nasional Tercepat di Borobudur Marathon 2018

Sambutan warga menggugah para pelari. Pelari Half Marathon, Andari (40) asal Bandung ini merasa sambutan warga terasa sangat ramah dan membangkitkan semangat.

Tak heran kalau ada pelari yang akan kembali ke sini tahun depan.

"Bikin lari jadi menyenangkan. Karena meriah sekali," kata Andari di saat ia rehat sejenak di Candi Pawon.

Lomba lari jarak jauh ini merupakan kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Harian Kompas, dan Bank Jateng.

Kolaborasi tersebut menciptakan suasana lomba tak cuma kompetisi semata. Mereka mengombinasikan antara olahraga, wisata, budaya, serta partisipasi warga.

Berlangsung di jalan-jalan desa di Kecamatan Borobudur, lomba diikuti 10.000 peserta dari mancanegara maupun dalam negeri. Lebih dari 200 pelari di antaranya merupakan pelari asal mancanegara. 

Baca juga: Pelari Kenya Ini Finis Pertama di Kategori Marathon Borobudur Marathon 2018

Terdapat 3 nomor lomba, yakni: Maraton (42 km), Half Marathon (21,5 km), dan 10 kilometer (10K). Titik start lomba dari Taman Lumbini di komplek Candi Borobudur.

Setelah keluar komplek, pelari melalui pintu 8. Kemudian, mereka melintasi 19 desa dari 4 kecamatan.

Masing-masing desa memobilisir warganya jadi bagian dari sorak sorai itu. Belum lagi sebanyak 31 sekolah menggelar sorak sorai. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com