Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Bencana di Sejumlah Daerah, Balita Diterkam Buaya saat Banjir hingga Trauma Warga Mamasa Akibat Gempa

Kompas.com - 16/11/2018, 16:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki musim penghujan, bencana banjir dan longsor mengancam sejumlah daerah. Kekhawatiran pun mengintai warga di sejumlah daerah rawan gempa. 

Di wilayah Jawa Barat tercatat telah terjadi 83 kali banjir selama bulan November. Akibatnya, ribuan warga terpaksa mengungsi. Selain itu, gempa masih terus mengencam Mamasa. Terbaru, gempa bermagnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Mamasa pada hari Kamis (15/11/2018).

Sementara itu, seorang anak tewas diterkam buaya saat bermain air banjir di Pekanbaru.

Berikut ini kondisi ancaman bencana di sejumlah daerah.

1. Gempa Magnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Mamasa

Diguncang gempa beruntun 5,5 sr, warga mamasa jatuh bangun berlarian menyelamatkan diriKOMPAS.Com Diguncang gempa beruntun 5,5 sr, warga mamasa jatuh bangun berlarian menyelamatkan diri

Gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (15/11/2018) pukul 07.01 Wita. Berdasar data dari BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki kekuatan magnitudo 5,5, dengan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 2,95 LS dan 119,41 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 kilometer arah timur Kota Mamasa, dengan kedalaman 10 kilometer.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan, dengan memperhatikan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi di wilayah Kabupaten Mamasa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme turun. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Mamasa dan Toraja dalam skala intensitas IV MMI serta Mamuju III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” katanya.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,5 Guncang Mamasa, Getaran Terasa hingga Palopo

2. Mandi air banjir, bocah 7 tahun diterkam buaya

Kapolsek Bonai Darussalam Iptu Riza Effyandi dan anggotanya mengevakuasi seorang bocah yang tewas diterkam buaya di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Rokan Hulu, Riau, Kamis (15/11/2018).Kompas.com/Idon Tanjung Kapolsek Bonai Darussalam Iptu Riza Effyandi dan anggotanya mengevakuasi seorang bocah yang tewas diterkam buaya di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Rokan Hulu, Riau, Kamis (15/11/2018).

Rahmad Andika Saputra, bocah berusia 7 tahun tewas diterkam buaya di depan rumahnya di Dusun I Harapan, Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Kamis (15/11/2018).

Korban diterkam buaya saat sedang mandi di depan rumahnya yang sedang dilanda banjir.

"Korban kita temukan sudah meninggal dunia di dekat jembatan memasuki rumahnya sekitar 20 meter. Kondisi korban mengalami luka robek akibat gigitan buaya di perut, dada, punggung sebelah kanan," kata Kapolsek Bonai Darussalam Iptu Riza Effyandi, kepada Kompas.com, Kamis (15/11/2018).

Kejadian tersebut berawal dari korban, sekitar pukul 09.00 WIB, pamit kepada ibunya, Ayu Lestari, untuk mandi di depan teras rumah panggung yang sedang banjir.

"Pada saat korban akan naik ke teras rumah, ibu korban melihat adanya gelombang air yang cukup besar dan ketika itu korban hilang di dalam air," sebut Riza.

Melihat anaknya hilang, lanjut dia, ibu korban langsung berteriak meminta tolong kepada suaminya, Darman Laia, namun setelah dicari tidak ditemukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com