Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Sandiaga Bilang Harga Semua Mahal, Tidak Benar...

Kompas.com - 16/11/2018, 13:10 WIB
Muhlis Al Alawi,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Juru bicara tim kampanye nasional capres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin, Ruhut Sitompul, mendatangi dua pasar tradisional di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (16/11/2018).

Kedatangan Ruhut ke kota kelahiran presiden Jokowi itu hendak membuktikan pernyataan cawapres Sandiaga Uno yang menyebut harga-harga naik dan mahal. Ruhut mengunjungi Pasar Kadipolo dan Pasar Gede.

"Seperti yang dikatakan Sandi itu tidak benar. Dia katakan semua mahal dan tidak ada daya beli dan sebagainya. Nyatanya saya belanja di sini, saya beli tempe, tahu, ayam, sayur hingga jamu uang belanja saya masih sisa Rp 4.000," ujar Ruhut setelah berbelanja di Pasar Kadipolo, Jumat (16/11/2018).

Baca juga: Sandiaga Bayar Tempe Pakai Rp 100.000 dan Tolak Kembalian, Pedagang Berseru Alhamdulillah

Ruhut membawa uang Rp 100.000 untuk berbelanja sejumlah bahan makanan di Pasar Kadipolo. Dengan uang sebesar itu, dia mengaku bisa berbelanja tahu, tempe, aneka sayuran, ayam, hingga cabai merah.

Tak hanya membeli aneka kebutuhan makanan, Ruhut juga berdialog dengan pedagang. Mantan politisi Demokrat itu menanyakan daya beli masyarakat terhadap bahan makanan yang dijual.

Ruhut mengatakan, belanja di pasar tradisional sampai sekarang masih murah. Lantaran harga masih murah, dia masih memiliki uang kembalian Rp 4.000 untuk parkir.

Ruhut menilai, daya beli masyarakat membeli bahan makanan di pasar masih tinggi.

"Rakyat tidak terganggu dengan harga-harga di pasar. Terjangkau dan stabil. Bahkan barangnya lengkap. Ini semua berkat Jokowi dan infrastrukturnya," kata Ruhut.

Baca juga: Blusukan ke Pasar, Sandiaga Temukan Tempe Sebesar Tablet

Sandiaga bersama Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengunjungi Pasar Kadipolo Solo, Sabtu (22/9/2018) pagi.

Di pasar itu, Sandi berdialog dengan para pedagang dan pembeli di salah satu pasar tradisional di Solo tersebut.

"Harga pokok mahal, dari sisi penjual juga sepi, masyarakat penghasilannya turun," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com