Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Harimau Sumatera di Pasar di Riau, Makan Ternak hingga Alasan Kendala Evakuasi

Kompas.com - 16/11/2018, 09:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) turun gunung hingga ke sebuah pasar tradisional di Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), pada hari Rabu (14/11/2018).

Pedagang dan warga pun heboh. Auman "si belang" sempat menggetarkan seisi pasar pasar. Harimau juga terlihat sempat berkeliaran di lorong pasar.

Saat ini, petugas masih berupaya mengevakuasi harimau yang masih terjebak di lorong sempit di kompleks pasar. 

Inilah fakta lengkap dari peristiwa menghebohkan warga Pulau Burung.

1. Harimau tiba-tiba muncul di tengah pasar

Harimau sumatera masih berada di dalam lorong saat dilakukan upaya pembiusan oleh tim BBKSDA RiauKOMPAS.com/ CITRA INDRIANI Harimau sumatera masih berada di dalam lorong saat dilakukan upaya pembiusan oleh tim BBKSDA Riau

Harimau liar tersebut tiba-tiba datang ke lokasi pasar, yang membuat warga terkejut.

Menurut sejumlah warga, harimau tersebut berkeliaran di sela-sela kios pedagang di dalam pasar.

"Sebagian warga melihat harimau dari dekat. Sehingga kita minta bantuan kepada pihak kepolisian dan TNI untuk menjauhkan warga dari keberadaan harimau tersebut," kata Suharyono, Kepala BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Riau, Rabu (14/11/2018). 

Baca Juga: Harimau Sumatera Masuk Pasar, Bermain di Sela Ruko hingga Bikin Warga Terkejut

2. BBKSDA segera kirim tim untuk selamatkan harimau

Harimau Sumatera yang diberi nama Bonita tertangkap dalam kamera yang dipasang petugas BBKSDA Riau. Sudah 3 bulan berselang sejak menewaskan seorang warga, harimau ini belum juga tertangkap.handout Harimau Sumatera yang diberi nama Bonita tertangkap dalam kamera yang dipasang petugas BBKSDA Riau. Sudah 3 bulan berselang sejak menewaskan seorang warga, harimau ini belum juga tertangkap.

Untuk antisipasi terjadi konflik, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) menurunkan tim untuk pengamanan.

"Tim kita yang ada di Indragiri Hilir sedang menuju lokasi dan berkoordinasi dengan aparat setempat melakukan pengamanan," kata Suharyono, Rabu (14/11/2018).

Menurut Suharyono, kemunculan harimau di kawasan pasar dan padat penduduk ini, sangat jarang terjadi. Hal ini membuat warga terpancing ingin melihat lebih dekat.

"Kalau warga terlalu ramai berada di sekitar harimau, itu bisa bikin harimau stres. Jadi, kita harap warga agar bisa menjauh," ucap Suharyono.

Baca Juga: Cerita Harimau Sumatera yang Sering Datang Cari Ternak ke Kawasan Pasar di Riau

3. Warga dan petugas cegah harimau tidak keluar dari lorong

Warga membantu petugas saat memasang perangkap harimau sumatera di lorong ruko dikawasan pasar desa pulau burungKOMPAS.com/ CITRA INDRIANI Warga membantu petugas saat memasang perangkap harimau sumatera di lorong ruko dikawasan pasar desa pulau burung
Warga bersama petugas dari TNI dan Polri melakukan upaya pemasangan perangkap d isekitar lokasi harimau sumatera yang terjebak di lorong ruko di Desa Pulau Burung, Inhil, RiauKontributor Kompas TV Pekanbaru, Citra Indriani Warga bersama petugas dari TNI dan Polri melakukan upaya pemasangan perangkap d isekitar lokasi harimau sumatera yang terjebak di lorong ruko di Desa Pulau Burung, Inhil, Riau

Untuk mencegah harimau berkeliaran, warga dan petugas TNI memasang perangkap berupa jaring. Kerangkeng pun telah disiapkan.

Selain itu, sejumlah kamera trap dipasang di sejumlah lokasi kemunculan harimau Sumatera.

"Tadi malam saat diberikan penerangan oleh warga, harimaunya sempat mengaum. Berarti dia masih ada di situ," kata  M Yusuf, Camat Pulau Burung, Kamis (15/11/2018).

Menurut dia, jaring tersebut dipasang sejak Rabu (14/11/2018) sore supaya harimau tidak keluar dari lorong sempit tersebut.

Baca Juga: Nasib Harimau Sumatera yang Masuk Pasar, Masih Terjebak di Lorong Ruko

4. Kendala jarak dan bahan bakar

Petugas BBKSDA Riau berupaya melakukan evakuasi dan pembiusan terhadap harimau sumatera yang terjebak di lorong ruko di desa pulau burungKOMPAS.com/ CITRA INDRIANI Petugas BBKSDA Riau berupaya melakukan evakuasi dan pembiusan terhadap harimau sumatera yang terjebak di lorong ruko di desa pulau burung

"Tadi pukul 08.00 pagi saya telepon, tim masih di jalan mau ke sini. Katanya mereka kesulitan mencari bahan bakar untuk speedboat," Yusuf, Kamis (15/11/2018).

Menurut Yusuf, tim berangkat dari Pekanbaru ke Inhil memakan waktu sekitar 6 jam. Kemudian untuk menuju Pulau Burung harus melewati jalur air dengan jarak tempuh sekitar 3 jam dan menuju ke lokasi sekitar 1 jam.

"Kalau tim berangkat dengan speedboat BPBD, bisa cepat sampai ke lokasi," tutur Yusuf.

Sementara itu, menurut Suharyono, akses menuju lokasi harus ditempuh dengan kendaraan darat dan air.

"Jalur darat melalui Teluk Meranti terputus di Pulau Muda, Kabupaten Pelalawan. Sehingga tim memutar untuk berupaya bergerak sore harinya dari Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir," aku Suharyono, Kepala BKSDA Riau. 

Sementara itu, petugas kepolisian, TNI, dan warga masih melakukan penjagaan terhadap harimau yang berada di lorong ruko.

"Masih dijaga karena kami khawatirkan nanti harimaunya keluar. Warga dan petugas juga sudah pasang kerangkeng. Sekarang kita menunggu tim BBKSDA Riau," kata Yusuf.

Baca Juga: Ini Sebab Petugas BBKSDA Riau Lama Sampai ke Lokasi Harimau Sumatera Terjebak di Lorong Ruko

5. Harimau memang sering muncul di Pulau Burung

Petugas BBKSDA Riau membawa box trap untuk dipasang di lokasi kemunculan harimau sumatera di Kabupaten InhilKontributor Kompas TV Pekanbaru, Citra Indriani Petugas BBKSDA Riau membawa box trap untuk dipasang di lokasi kemunculan harimau sumatera di Kabupaten Inhil

Kabar tentang harimau berkeliaran di daerah pinggiran Kecamatan Pulau Burung memang sering terdengar.

Tetapi, harimau di tengah permukiman hanya sebatas jejak kaki saja. Tepatnya, awal September 2018 lalu sejumlah warga melihat jejak "Datuk" melintas di tengah desa.

Saat itu melihat ada jejak harimau, warga sudha cukup khawatir ketika hendak beraktivitas di kebun. Dan saat ini, harimau benar-benar muncul di tengah warga, tepatnya di pasar.

Kabar harimau di pasar pun segera tersiar luas. Meski dengan rasa takut, warga memberanikan diri untuk melihat dari dekat.

"Hingga pagi ini masih bertahan di lorong. Sekarang sudah dipasang jaring dan dijaga oleh petugas kepolisian, TNI, dan masyarakat," kata  M Yusuf, Kamis (15/11/2018).

Baca Juga: Harimau Sumatera yang Terjebak di Lorong Ruko di Inhil Riau Ditembak Bius

6. Petugas bius harimau yang sempat makan kambing dan ayam

Harimau sumatera yang masuk kawasan pasar di Kecamatan Pulau Burung, Rabu (14/11/2018).Istimewa/Dok. Polisi Harimau sumatera yang masuk kawasan pasar di Kecamatan Pulau Burung, Rabu (14/11/2018).

Untuk segera mengevakuasi harimau di pasar, petugas BBKSDA Riau menembakkan peluru bius untuk melumpuhkan harimau.

"Lorong tempat harimau terjebak sangat sempit. Tapi tim tetap brupaya semaksimal mungkin melakukan evakuasi," jelas Yusuf. Sebelum dilakukan evakuasi, warga yang ada di lokasi diminta untuk menjauh.

Sementara itu, dari keterangan sejumlah warga, harimau di pasar itu sempat memangsa ayam dan kambing milik warga.

"Tadi malam sekitar jam 11.00 WIB, Rabu (14/11/2018), harimau muncul di belakang ruko. Setelah itu terlihat oleh warga lalu dia masuk lagi ke lorong ruko. Jadi setelah dicek warga, ditemukan kepala kambing. Harimau tersebut diduga sudah makan kambing sebelum terjepit di kolong ruko," kata M Yusuf, Camat Pulau Burung kepada Kompas.com, Kamis (15/11/2018).

Baca Juga: Harimau Sumatera yang Masuk ke Pasar Sempat Makan Kambing

Sumber: KOMPAS.com (Citra Indriani)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com