Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Turis Rusia yang Telantar hingga Harimau Terjebak di Lorong Pasar

Kompas.com - 16/11/2018, 06:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Boris Osmanov (45) adalah seorang turis asal Rusia. Menurut pengakuannya, sejumlah negara pernah dia kunjungi seperti Hong Kong, China, dan Singapura.

Namun, saat berwisata di Gunung Bromo, Boris kehabisan bekal dan uang. Boris pun rela tidur di kuburan. Bagaimana nasibnya saat ini? 

Selain itu, Frantinus Nirigi akhirnya bisa pulang ke Papua, ke kampung halamannya, Kabupaten Nduga. Upacara adat masyarakat setempat digelar sebagai ucapan syukur usai Frantinus lolos dari kasus candaan bom di pesawat.

Berikut ini berita populer Nusantara secara lengkap.

1. Kisah Boris, turis Rusia yang tidur di kuburan

Boris, turis asal Rusia yang tidur di kuburan, dirawat di ruang maternal IG RSUD. Dia kehabisan bekal uang setelah pelesir ke tiga negara.KOMPAS.com/A. Faisol Boris, turis asal Rusia yang tidur di kuburan, dirawat di ruang maternal IG RSUD. Dia kehabisan bekal uang setelah pelesir ke tiga negara.

Boris Osmanov, turis asal Rusia yang dirawat di RSUD dr Moh. Saleh, Kota Probolinggo, Jawa Timur, mengaku kehabisan bekal uang setelah berlibur ke sejumlah negara, seperti Hong Kong, China, dan Singapura.

Saat berwisata di Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, uang dan bekal milik Boris habis. Untuk menginap di hotel pun tak mampu.

Boris ditemukan warga menginap di kompleks pemakaman umum di Desa Sepuh Gembol, Probolinggo.

“Di tengah perjalanan, uang, minuman, dan makanan habis. Saya minum air seadanya sampai sakit perut,” katanya saat ditemui di rumah sakit, Kamis (15/11/2018).

“Saya sakit perut setelah dari Gunung Bromo,” tambahnya.

Baca berita selengkapnya: Pengakuan Turis Rusia yang Tidur di Kuburan, Kehabisan Uang karena Pelesiran

2. Frantinus Nirigi akhirnya bisa pulang ke Papua

Frantinus Nirigi (tengah) bersama Kuasa Hukumnya Andel (kiri) dan Abang iparnya Diaz Gwijangge (kanan) saat di Kantor kuasa hukum, Jalan Trunojoyo, Pontianak (4/11/2018)KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Frantinus Nirigi (tengah) bersama Kuasa Hukumnya Andel (kiri) dan Abang iparnya Diaz Gwijangge (kanan) saat di Kantor kuasa hukum, Jalan Trunojoyo, Pontianak (4/11/2018)
Air mata Frantinus tampak membasahi pipinya. Setelah sempat tertunda karena proses hukum yang menjeratnya di Kalimantan Barat, Frantinus akhirnya menjejakkan kaki di tanah kelahirannya, Papua.

Kedatangan Frantinus di Papua pun disambut layaknya seorang pahlawan dengan sambutan dari masyarakat adat Kabupaten Nduga, daerah asalnya. Frantinus bertolak meninggalkan Pontianak, pada Selasa (13/11/2018) sore dan tiba di Jayapura, Papua, pada Rabu (14/11/2018) pagi.

Baca berita selengkapnya: Tiba di Papua, Frantinus Nirigi Disambut bak Pahlawan

3. Perjalanan kasus pembunuhan Sofyan

Lokasi penemuan jenazah Sofyan (43) yang ditemukan tinggal tulang di Kecamatan Lakitan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.ISTIMEWA Lokasi penemuan jenazah Sofyan (43) yang ditemukan tinggal tulang di Kecamatan Lakitan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Sekitar sepekan Polda Sumatera Selatan akan mengetahui hasil tes DNA Sofyan, yang diduga dibunuh oleh komplotan perampok.

Jasad yang hanya tinggal tulang belulang diduga adalah Sofyan yang hilang sebulan laluusai mengantar penumpang di kawasan KFC bandara.

Polisi mengalami sejumlah kendala dalam mengungkap kasus tersebut. Antara lain, minim barang bukti dan saksi. Satu demi satu pelaku mulai tertangkap dan polisi masih terus memburu pelaku lainnya.

Baca berita selengkapnya: Pembunuhan Sofyan, Sopir Taksi "Online" Palembang, Pelaku Habis Bensin hingga Ikat Pinggang Dikenali Anak

4. Seekor harimau terjebak di lorong pasar 

Harimau sumatera masih berada di dalam lorong saat dilakukan upaya pembiusan oleh tim BBKSDA RiauKOMPAS.com/ CITRA INDRIANI Harimau sumatera masih berada di dalam lorong saat dilakukan upaya pembiusan oleh tim BBKSDA Riau

Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) masih terjebak di lorong ruko pasar di Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Kamis (15/11/2018).

"Hingga pagi ini masih bertahan di lorong. Sekarang sudah dipasang jaring dan dijaga oleh petugas kepolisian, TNI, dan masyarakat," kata Camat Pulau Burung M Yusuf saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/11/2018).

Menurut dia, jaring tersebut dipasang sejak Rabu (14/11/2018) sore supaya harimau tidak keluar dari lorong sempit tersebut.

Warga berharap tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau segera datang dan mengamankan harimau tersebut.

"Tadi pukul 08.00 pagi saya telepon, tim masih di jalan mau ke sini. Katanya mereka kesulitan mencari bahan bakar untuk speedboat," katanya.

Baca berita selengkapnya: Nasib Harimau Sumatera yang Masuk Pasar, Masih Terjebak di Lorong Ruko

5. Rumah "Bohemian Rapsody" di Blitar menjadi viral

Kondisi bangunan rumah bergaya Eropa bertuliskan Bohemian Rapsody di Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang sekarang viral. Surabaya.Tribunnews.com/Samsul Hadi Kondisi bangunan rumah bergaya Eropa bertuliskan Bohemian Rapsody di Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang sekarang viral. 

Sebuah rumah dengan gaya arsitektur Eropa di Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mendadak viral di media sosial. Di depan rumah itu tertulis "Bohemian Rapsody".

Pemilik rumah "Bohemian Rapsody" tersebut adalah Muslikah (54), pemborong asal Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Ibu satu anak itu membeli rumah tersebut dari seorang seniman Blitar, Trimo Istiono, pada 2005 lalu.

"Setelah saya beli, rumah ini saya biarkan kosong. Baru sekitar setahunan ini ada kerabat yang tinggal di sini," kata Muslikah saat mengunjungi rumah itu, Rabu (14/11/2018).

Baca berita selengkapnya: Mendadak Viral, Foto Rumah Klasik "Bohemian Rapsody" di Blitar

Sumber: KOMPAS.com (Ahmad Faisol, Caroline Damanik, Aji YK Putra, Yohane Kurnia Irawan)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com