KOMPAS.com - Boris Osmanov (45) adalah seorang turis asal Rusia. Menurut pengakuannya, sejumlah negara pernah dia kunjungi seperti Hong Kong, China, dan Singapura.
Namun, saat berwisata di Gunung Bromo, Boris kehabisan bekal dan uang. Boris pun rela tidur di kuburan. Bagaimana nasibnya saat ini?
Selain itu, Frantinus Nirigi akhirnya bisa pulang ke Papua, ke kampung halamannya, Kabupaten Nduga. Upacara adat masyarakat setempat digelar sebagai ucapan syukur usai Frantinus lolos dari kasus candaan bom di pesawat.
Berikut ini berita populer Nusantara secara lengkap.
Boris Osmanov, turis asal Rusia yang dirawat di RSUD dr Moh. Saleh, Kota Probolinggo, Jawa Timur, mengaku kehabisan bekal uang setelah berlibur ke sejumlah negara, seperti Hong Kong, China, dan Singapura.
Saat berwisata di Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, uang dan bekal milik Boris habis. Untuk menginap di hotel pun tak mampu.
Boris ditemukan warga menginap di kompleks pemakaman umum di Desa Sepuh Gembol, Probolinggo.
“Di tengah perjalanan, uang, minuman, dan makanan habis. Saya minum air seadanya sampai sakit perut,” katanya saat ditemui di rumah sakit, Kamis (15/11/2018).
“Saya sakit perut setelah dari Gunung Bromo,” tambahnya.
Baca berita selengkapnya: Pengakuan Turis Rusia yang Tidur di Kuburan, Kehabisan Uang karena Pelesiran
Kedatangan Frantinus di Papua pun disambut layaknya seorang pahlawan dengan sambutan dari masyarakat adat Kabupaten Nduga, daerah asalnya. Frantinus bertolak meninggalkan Pontianak, pada Selasa (13/11/2018) sore dan tiba di Jayapura, Papua, pada Rabu (14/11/2018) pagi.
Baca berita selengkapnya: Tiba di Papua, Frantinus Nirigi Disambut bak Pahlawan
Sekitar sepekan Polda Sumatera Selatan akan mengetahui hasil tes DNA Sofyan, yang diduga dibunuh oleh komplotan perampok.
Jasad yang hanya tinggal tulang belulang diduga adalah Sofyan yang hilang sebulan laluusai mengantar penumpang di kawasan KFC bandara.