Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Korban Pembunuhan di Bekasi Dimakamkan di Kampungnya

Kompas.com - 16/11/2018, 06:29 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Empat jenazah korban pembunuhan di Kota Bekasi terbang menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ016 dan Batik Air ID6892 menuju Bandara Kuala Namu di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara pada Rabu (14/11/2018) malam.

Begitu mendarat, dua ambulans sudah menanti dan siap membawa mayat korban ke kampung halamannya di Kabupaten Samosir.

"Tugas kami menjemput jenazah lalu membawanya ke Samosir. Permintaan keluarga, kalau bisa jenazah sudah sampai di kampung Kamis pagi," kata salah seorang supir, Rafles.

Esoknya, di Hariara Tolu, Desa Parsaoran I, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, tenda sudah terpasang. Begitu juga dengan kursi-kursi plastik, tersusun rapi.

Keluarga besar Gaban Diperum Carles Nainggolan dengan muka muram membalas salam para pelayat. Mereka masih tak percaya Diperum bersama istri dan dua anaknya tewas tragis.

Baca juga: Polisi Selidiki Luka di Tangan Terduga Pembunuh Keluarga di Bekasi

Begitu sirene terdengar, isak tangis langsung pecah. Nurhayati boru Hasugian, ibu Diperum histeris. Tangisnya tak terbendung meski anggota keluarga coba menenangkannya. Para kerabat dan pejabat yang hadir tenggelam dalam duka.

Saborang Nainggolan, abang kandung Diperum yang masih mampu menyembunyikan sesaknya, mengatakan, setelah adat penghormatan terakhir dan prosesi keagamaan selesai, para korban akan dikebumikan.

"Kami kuburkan di pemakaman keluarga. Kami berharap polisi menangkap para pelaku dan dihukum seberat-beratnya," kata Saborang, Kamis (15/11/2018).

Baca juga: HS Bantah Bunuh Satu Keluarga di Bekasi

Sementara Bupati Samosir Rapidin Simbolon yang dimintai komentarnya menyatakan mengutuk keras pembunuhan yang dialami korban. Dia mendesak polisi bertindak cepat menangkap para pelaku.

"Itu perbuatan jahat, biadab, dan tidak berperikemanusiaan. Semoga keluarga mendapat penghiburan dari Tuhan dan polisi cepat mengungkap motif pembunuhan terhadap saudara kita ini," kata Rapidin.

Dari pemberitaan diketahui, Perum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7), ditemukan tewas di rumah mereka di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002/RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi pada Selasa (13/11/2018) pagi.

Pasangan suami istri tersebut mendapat luka gorok di leher. Keduanya terkapar di ruang tamu dengan sebuah gunting di dekatnya.

Buah hati mereka, Sarah dan Arya ditemukan tewas di kamar tidur. Keduanya diduga dibekap dengan bantal sampai tak bernafas lagi.

Sampai berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif pembunuhan. Polda Metro Jaya juga sudah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini.

Kompas TV Jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, Hari ini (15/11) tiba rumah duka di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Isak tangis keluarga dan kerabat korban tak terbendung saat melihat empat peti jenazah yang dijejerkan di halaman depan rumah duka. Menurut rencana, keempat jenazah, akan dimakamkan di pemakaman keluarga, yang tidak jauh dari rumah duka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com