Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jabar Siapkan Dana Rp 50 Miliar untuk Perbaikan Infrastruktur akibat Bencana

Kompas.com - 15/11/2018, 16:25 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan dana sebesar Rp 50 miliar untuk memperbaiki infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, anggaran yang digunakan berasal dari dana tak terduga yang disiapkan hingga akhir tahun nanti.

"Kita ada alokasi Rp 50 miliar termasuk juga logistik. Jadi, memang Pak Gubernur sudah memberikan arahan pada saya supaya jembatan-jembatan itu bisa ditangani segera yang terputus akibat banjir dan longsor," kata Iwa, saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (15/11/2018).

Baca juga: Baru 5 Bulan Dibangun, Tanggul Tebing Longsor Akibat Hujan Deras, 3 Rumah Rusak Berat

"Nah, kita dimungkinkan oleh peraturan, pembangunan jembatan itu menggunakan dana tak tertuga, persyaratan administratif telah ditandatangan Pak Gubernur," tambah Iwa.

Saat ini, Iwa masih menunggu laporan dari Dinas Binamarga titik mana saja yang akan diperbaiki.

"Sekarang tinggal dari Binamarga, jembatan mana yang harus diganti, harus dibangun, lokasinya di mana, berapa nilainya, tinggal diajukan ke Gubernur melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, dilanjutkan nanti dengan ketentuan yang berlaku melalui Kepgub dari dana tak terduga dialihkan untuk pembangunan jembatan menjadi belanja langsungnya di Dinas Binamarga," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 83 insiden bencana banjir dan longsor terjadi di wilayah Jabar selama bulan November 2018.

Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, 83 kejadian itu meliputi 23 insiden banjir dan 60 longsor. Dari jumlah tersebut, enam orang meninggal.

"Dari tanggal 1-13 November 2018 ada 23 kejadian banjir dan longsor 60. Dari kejadian itu enam meninggal dan satu hilang. Korban terbanyak pada insiden banjir bandang Cipatujah," ujar Kepala BPBD Jabar Dicky Saromi, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (14/11/2018).

Ia menambahkan, sebanyak 7.099 warga terpaksa mengungsi akibat banjir. Para korban kini telah ditempatkan di sejumlah selter pengungsi.

Baca juga: 5 Bencana Banjir di Sejumlah Daerah, Pengungsi Gempa Terkena Banjir hingga 7 Desa Terendam

"Mereka atau pengungsi ini tidak ditempatkan di tenda tapi ditempatkan di masjid, gedung-gedung, jadi aman. Ini adalah jumlah warga yang terkena dampak banjir," tambah Dicky.

Adapun untuk bencana longsor, sambung Dicky, 60 insiden terjadi di 14 daerah di Jabar seperti di Kota Bogor 18 kejadian, Kabupaten Sukabumi 8 kejadian, Kabupaten Bandung Barat 8 kejadian dan Kabupaten Bandung 5 kejadian.

Salah satu bencana paling mencolok yakni longsor di Tasikmalaya, yang mengakibatkan adanya hambatan di jalur Tasikmalaya-Bandung via Gentong.

Dengan terus meningkatnya intensitas hujan, Pemprov Jabar telah menetapkan status bencana banjir dan longsor sejak 1 November 2018-31 Mei 2019. Penetapan status tersebut berdasarkan SK Gubernur Jabar Nomor 362/Kep.1211-BPBD/2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com