Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Harimau Sumatera yang Sering Datang Cari Ternak ke Kawasan Pasar di Riau

Kompas.com - 15/11/2018, 16:05 WIB
Citra Indriani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kini terjebak di lorong ruko di kawasan pasar Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Hewan buas yang dijuluki 'Datuk' ini, terjebak setelah berkeliaran di sela-sela ruko pasar sejak Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 11.00 WIB.

Kedatangan harimau ke kawasan pasar bukan kali ini saja, tetapi sudah sering.

Hal itu diceritakan Camat Pulau Burung M Yusuf, saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (15/11/2018).

Baca juga: Harimau Sumatera Masuk Pasar, Bermain di Sela Ruko hingga Bikin Warga Terkejut

"Kalau datang ke kawasan pasar sudah sering. Tapi, yang kita temukan cuma jejaknya. Kalau wujudnya baru kemarin kita lihat," kata Yusuf.

Kedatangan harimau ke kawasan pasar, untuk mencari makan. Sebab sudah banyak ternak warga yang dimangsa.

"Seminggu yang lalu ditemukan jejaknya di dekat kandang ayam di dekat lorong ruko. Kemudian tiga hari yang lalu lima ekor ayam dimakan harimau tersebut," sebut Yusuf.

Setelah memakan ternak, harimau kembali ke semak belukar, karena kawasan pasar dekat dengan semak belukar tersebut.

Harimau yang sering datang ke kawasan pasar ini, berasal dari Desa Danai, Kecamatan Pulau Burung.

"Pada bulan September 2018 lalu, harimau ini berada di Desa Danai. Di lokasi tersebut, harimau sudah meneror ternak warga. Empat ekor sapi yang dilukai dan dimakannya," ungkap Yusuf.

Baca juga: Nasib Harimau Sumatera yang Masuk Pasar, Masih Terjebak di Lorong Ruko

Kemudian, pada bulan Oktober 2018, harimau tersebut masuk lagi ke Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, yang juga menerkam ternak milik warga.

"Di Teluk Nibung itu dia melukai beberapa ekor sapi dan kambing. Kemudian dimakannya dan dibawa ke hutan," kata dia.

Sepekan lalu, harimau ini datang ke Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, dan keluar masuk di kawasan pasar. Di sini, harimau memangsa ayam dan kambing.

"Harimau ini sudah sering kaluar masuk dari lorong ruko. Ditemukan juga kepala kambing yang dimakannya," sebut Yusuf.

Semak belukar yang ada di belakang ruko pasar dijadikan tempat bersembunyi oleh harimau tersebut setelah memangsa ternak.

"Harimau ini datang lagi tengah malam ke kawasan pasar untuk mencari ternak," ucap dia.

Yusuf memperkirakan, antara Desa Pulau Burung dengan Desa Teluk Nibung merupakan wilayah jelajah harimau sumatera.

"Kan bisa saja itu perlintasannya. Karena dia bergerak dari Teluk Nibung menuju Pulau Burung, melewati semak belukar yang ada di pinggir laut," tutur Yusuf.

Sejak kemunculan harimau sumatera di Teluk Nibung, sudah dilakukan pertemuan dengan masyarakat setempat untuk melakukan penanganan.

Baca juga: Warga Sebuah Pasar di Riau Ini Dihebohkan dengan Munculnya Harimau Sumatera

Saat itu, tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah berada di lokasi.

"Untuk melakukan penanganan, kita dapat bantuan dua kerangkeng dari perusahaan. Satu kita pasang di Dusun Sungai Perpah Desa Teluk Nibung. Satu lagi dipasang di jalan poros penghubung Desa Teluk Nibung ke Desa Pulau Burung," ujar Yusuf.

Sementara itu, terkait harimau yang masih terjebak di lorong ruko pasar, Yusuf mengimbau warganya agar waspada.

Sebab, dikhawatirkan harimau lepas dari lorong yang dipasang jaring dan dapat menyerang warga.

"Saat ini sudah ada petugas kepolisian dan TNI di sana menjaga keamanan. Kita juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap harimau, karena satwa ini dilindungi," terang Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com