Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Menabung Hewan Ternak dan Emas untuk Persiapan Musim Kemarau

Kompas.com - 15/11/2018, 14:25 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Kita mendapatkan bantuan pipa dan dipasang secara bergotong royong. Sekarang warga semakin mudah mendapatkan air bersih," ucapnya.

Baca juga: Kekeringan Melanda, Kasmi Gendong Jeriken Isi Puluhan Liter Air Sejauh 100-an Meter

Sekretaris Kecamatan Panggang, sumbiyono menambahkan di wilayah Kecamatan Panggang yang terdiri dari 6 desa, dengan 44 dusun sebagian besar wilayah kekeringan.

"Kecamatan Panggang tahun ini menganggarkan sekitar Rp 147 juta untuk droping, dan sudah habis pada akhir Oktober kemarin. Bulan ini juga mengajukan, tetapi sudah mulai awal musim penghujan, semoga hujannya merata," katanya. 

Menurut dia, sebenaranya ada potensi air bersih tetapi setelah disurvei sulit untuk menaikkan ke permukaan karena minimnya anggaran.

"Sebenarnya ada beberapa titik yang berpotensi air bersih, tetapi memang anggaran terbatas. Pemerintah Kabupaten juga seudah berupaya menggandeng berbagai pihak untuk memberikan bantuan pengangkatan air ke permukaan," ucapnya. 

Faktor musim

Sementara, Direktur Utama PT Kimia Farma Honesti Basyir mengungkapkan, wilayah Gunungkidul termasuk dalam daerah rawan kesulitan pemenuhan kebutuhan air bersih. Penyebab utama adalah faktor musim yang mengakibatkan kekeringan cukup parah.

Begitu juga di Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Gunungkidul yang sebenarnya memiliki aliran sungai bawah tanah yang cukup memadai.

"Di sini kita bantu pemenuhan kebutuhan air melalui pipanisasi dengan panjang 5.000 meter. Itu dikerjakan warga dengan sistem gotong-royong," ucapnya.

Baca juga: Anggaran Habis, BPBD Gunungkidul Ajukan Darurat Kekeringan

Program ini merupakan wujud kepedulian PT Kimia Farma (Persero) Tbk dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Hal ini juga mengingat fungsi yang paling utama dari penyediaan air bersih, untuk menjaga kelangsungan hidup.

Di Desa Girisuko, akses air bersih mengalir ke permukiman warga melalui sistem pipanisasi sepanjang 5.000 meter. Pipa ini mampu memenuhi kebutuhan 170 kepala keluarga.

"Kami turut terpanggil dalam kegiatan kemanusiaan untuk membantu warga yang terdampak kekeringan karena kepedulian kami terhadap aspek kualitas kesehatan masyarakat," katanya.

Pihaknya juga memberikan pelatihan Keterampilan kecakapan hidup di Sekolah Luar Biasa (SLB) Purwosari, Gunungkîdul. Pelatihan yang dilaksanakan berupa menganyam, dan memijat. "Ini sebagai upaya untuk mendukung para siswa SLB menyongsong masa depan," pungkas Honesti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com