Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tulang Belulang Sofyan Sopir Taksi "Online" Belum Semuanya Ditemukan

Kompas.com - 15/11/2018, 05:52 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan saat ini terus melakukan pengejaran terhadap tiga tersangka yang menewaskan Sofyan (45) sopir taksi online korban perampokan.

Keterangan dari Ridwan (45) satu pelaku perampokan yang menewaskan Sofyan pun kini terus digali petugas untuk mendapatkan tiga tersangka yang lain.

Bahkan, Ridwan sempat membuat petugas pusing karena mengaku lupa membuang jenazah Sofyan hingga akhirnya ditemukan tinggal tulang.

Tak hanya itu, keterangan berbeda juga dilontarkan tersangka yang berprofesi sebagai petani itu yang mengaku jika Sofyan tewas dengan cara dicekik dan dijerat menggunakan tali.

Baca juga: Kapolda Sumsel: Hasil Tes DNA Sofyan Sopir Taksi Online Keluar Satu Pekan

Namun, hasil otopsi sementara, tempurung kepala korban serta rahang sebelah kirinya mengalami remuk diduga dihantam dengan menggunakan benda tumpul secara keras.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara pun mengakui jika kini Ridwan belum ditahan karena dalam proses pengembangan untuk mengejar tiga tersangka yang lain.

"Diajak dulu lah nyari-nyari, keliling keliling, kasihan. Dibawa jalan-jalan supaya dia terbuka hatinya mengungkapkan dengan baik,” kata Kapolda Sumsel, Rabu (14/11/2018).

Pencocokan tulang yang diduga Sofyan pun ternyata didapati ada bagian yang tidak utuh. Dimana kedua bagian tulang tangan dan lengan serta bagian betis kiri hingga ke paha dan telapak kaki tidak ditemukan.

Di lokasi pembuangan yang berada di Kecamatan Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, petugas hanya mendapatkan tengkorak kepala, rahang, tulang rusuk.

"Paha kanan betis kanan dan telapak kaki kanan masih ada. Rambut dan tulang belakang masih ada. Memang ada bagian yang tidak ditemukan,” jelas jenderal bintang dua ini.

Baca juga: Keluarga Sopir Taksi Online Sofyan: Ini Nyawa, Pelaku Harus Dihukum Setimpal

Hasil pencocokan data sekunder, pihak keluarga, menurut Zulkarnain telah meyakini jika tulang belulang itu adalah Sofyan.

Namun, ia meminta keluarga untuk tetap bersabar dengan menunggu hasil tes DNA dari laboratorium forensik polri.

“Setelah uji DNA keluar dan selesai, jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan, Memang, untuk data sekunder dari pernyataan istri korban Fitriani, jenazah tersebut dikenali sebagai Sofyan dari pakaian terakhir yang dikenakan korban serta dari ikat pinggang. Namun untuk data primernya ya dari DNA itu masih harus diproses, seminggu baru bisa tahu,” kata dia.

Kompas TV Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) menurut rencana hari ini akan menggelar aksi damai di dua kantor aplikasi transportasi berbasis online Go Car dan Grab Car. Sejumlah tuntutan pun akan disuarakan dalam aksi damai ini, 9 tuntutan yang akan disuarakan para pengemudi taksi online ini seperti meminta pihak perusahaan mengevaluasi suspend atau pemberhentian sepihak Go Car dan Grab Car.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com