Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Parah di Kabupaten Pangandaran, Pengungsi Capai 4.000 Jiwa

Kompas.com - 14/11/2018, 22:19 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Memasuki musim penghujan ini, masyarakat diimbau untuk waspada banjir, longsor dan bencana lainnya. Bahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor.

Di Kabupaten Pangandaran sendiri, banjir dan longsor terjadi di beberapa kecamatan, yakni Pangandaran, Kalipucang, Padaherang, Cijulang, dan Parigi. Bahkan banjir terjadi sejak Senin (12/11/2018).

Adapun tinggi air beragam, namun rata-rata setinggi 10 hingga 80 centimeter.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pangandaran, Nana Ruhena mengatakan, banjir sebelumnya sudah surut, namun lantaran hujan kembali mengguyur Pangandaran, air kadang kembali bertambah dan merendam permukiman.

Saat ini saja beberapa desa masih terendam banjir, seperti di Desa Pananjung dan Babakan.

"Yang terparah di dua desa ini, yakni di Desa Pananjung dan Desa Babakan," katanya yang dihubungi Kompas.com, Rabu (14/11/2018).

Baca juga: Di Jawa Barat, 83 Bencana Banjir dan Longsor Terjadi Selama November

Menurutnya, banjir tersebut disebabkan oleh air pasang laut dan luapan Sungai Cikidang.

"Penyebab banjir itu karena air dari atas besar dan air laut pasang, menyebabkan sungai Cikidang meluap dan merendam desa tersebut," ujarnya.

Akibatnya, ribuan warga memutuskan untuk mengungsi di tempat pengungsian yang telah disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran.

"Rumah yang terendam itu banyak, pengungsi saja sekitar 4.000 jiwa lebih ada," katanya.

Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Pangandaran, lokasi pengungsian banjir ditempatkan di beberapa titik. Untuk Desa Pananjung, ada 6 titik pengungsian, yakni di Mesjid Al Barokah, rumah warga (membuat tenda), rumah Sekdes Bojong Jati, Tenda Pengungsian Karangsalam, Pos Ronda Karangsari, dan aula Desa Pananjung.

Dari enam titik itu, jumlah pengungsi di Desa Pananjung sebanyak 1.200 kepala keluarga atau 4.460 jiwa.

Sedangkan di Desa Babakan terdapat 4 lokasi pengungsian, yakni di Masjid Al Hidayah (Dusun Bojongsari RT02/02 Babakan), Masjid Nurul Qomariyah (Dusun Bojongsari RT 01/02 Babakan), Bantaran Rel Kereta Bojongsari (Dusun Bojongsari RT 03/02 Babakan) dan Masjid Al Kautsar (Dusun Bojongsari RT 01/01 Babakan). Saat ini terdapat 300 kepala keluarga atau 900 jiwa.

Selain banjir, lanjutnya, longsor pun terjadi di beberapa tempat seperti di Dusun Karangsalam, Cirateun, Karangsari, Cilantor, Bulakbanjar, Sindangkasih, Bojong, Cipari, Nanggewer, Babakansari, dan Dusun Pamagangan.

"Iya, banjir juga, longsornya juga. Tapi longsor di kecamatan lain kecil," ujarnya.

Sementara bencana lainnya adalah jalan ambles yang terjadi di Dusun Tenjolayo, Desa Kertayasa. Akibatnya, jalan suit untuk dilalui.

Baca juga: Pemprov Jabar Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir dan Longsor

 

Kemudian rumah tersambar petir terjadi di Dusun Sukajadi, Desa Purbahayu, yang menyebabkan sebagian rumah terbakar.

Untuk bantuan sendiri sudah tersalurkan dari berbagai donatur. Namun masih ada kebutuhan yang dinilai mendesak sampai saat ini seperti sembako, perahu karet, P3K, alat berat, sumber daya manusia untuk tenaga evakuasi, dan peralatan lainnya yang mendukung proses evakusi banjir dan bencana longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com