BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 83 insiden bencana banjir dan longsor terjadi di wilayah Jawa Barat selama bulan November 2018.
Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, 83 kejadian itu meliputi 23 insiden banjir dan 60 longsor. Dari jumlah tersebut, enam orang meninggal.
"Dari tanggal 1-13 November 2018, ada 23 kejadian banjir dan longsor 60. Dari kejadian itu enam meninggal dan satu hilang. Korban terbanyak pada insiden banjir bandang Cipatujah," ujar Kepala BPBD Jabar Dicky Saromi, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (14/11/2018).
Dia melanjutkan, sebanyak 7.099 warga terpaksa mengungsi akibat banjir. Para korban kini telah ditempatkan di sejumlah selter pengungsian.
Baca juga: Pemprov Jabar Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir dan Longsor
"Mereka atau pengungsi ini tidak ditempatkan di tenda tapi ditempatkan di masjid, gedung-gedung, jadi aman. Ini adalah jumlah warga yang terkena dampak banjir," ujar Dicky.
Adapun untuk bencana longsor, sambung Dicky, 60 insiden terjadi di 14 daerah di Jabar seperti di Kota Bogor 18 kejadian, Kabupaten Sukabumi 8 kejadian, Kabupaten Bandung Barat 8 kejadian, dan Kabupaten Bandung 5 kejadian.
Salah satu bencana paling mencolok yakni longsor di Tasikmalaya yang mengakibatkan adanya hambatan di jalur Tasikmalaya-Bandung via Gentong.
Dengan terus meningkatnya intensitas hujan, Pemprov Jabar telah menetapkan status bencana banjir dan longsor sejak 1 November 2018-31 Mei 2019.
Penetapan status tersebut berdasarkan SK Gubernur Jabar Nomor 362/Kep.1211-BPBD/2018.
Baca juga: 2.177 Hektar Lahan Pertanian Terendam Banjir, Petani di Daerah Riau Ini Gagal Panen
"Sejak 1 November 2018-31 Mei 2019 sudah kita tetapkan status siaga bencana banjir dan longsor," ungkap Dicky.
Ia pun meminta agar semua daerah untuk terus melakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak fatal.
"Segera persiapkan langkah-langkah guna menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang tinggi. Segera menginventarisasi kesiapan dan pengerahan sumber daya manusia, segera melaksanakan pengurangan resiko (mitigasi)," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.