MAGELANG, KOMPAS.com - Tak ubahnya resepsi pernikahan sepasang manusia, resepsi pernikahan pasangan tanaman tembakau di Dusun Gopaan, Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, ini berlangsung sangat meriah.
Ratusan warga datang berbondong-bondong datang ikut bersuka cita. Aneka makanan, ragam kesenian, hiburan, melimpah di sejumlah sudut dusun di lereng gunung Sumbing ini, Selasa (13/11/2018).
Pernikahan tembakau merupakan tradisi setiap tahun yang diadakan warga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas anugerah ladang tembakau nan subur.
Tradisi diawali dengan ritual doa dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat di sumber mata air (sendang) Piwakan tidak jauh dari dusun. Sebelumnya, ratusan warga melakukan kirab tumpeng dan hasil bumi.
Baca juga: Menjaga Keaslian Candi Selogriyo Abad Ke-9 di Magelang
Sepasang tanaman tembakau dibawa oleh seorang pemimpin adat di depan kirab. Dua tanaman itu terdiri dari tembakau laki-laki bernama Kyai Pulung Seto (Keberuntungan Putih) dan tembakau tanaman wanita bernama Nyai Srintil.
Agus Suyitno, pemimpin adat setempat, menjelaskan tradisi ini biasanya digelar rutin oleh warga setiap hari Selasa Pahing, bulan Safar. Pernikahan tembakau menjadi simbol syukur atas panen tembakau yang selalu melimpah setiap tahun.
"Pernikahan tembakau sudah menjadi tradisi, ungkapan rasa syukur karena telah diberi anugrah ladang tembakau yang subur, menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar warga," jelas Agus, disela-sela kegiatan.
Tentu saja, dari prosesi ini ada harapan bahwa kenikmatan ini akan ada hingga seterusnya. Para petani maupun para pekerja tidak menemui kendala berarti, mulai dari musim tanam sampai panen tiba.
Baca juga: Wisata Edukasi dengan Ribuan Kincir Angin Warna-Warni di Magelang...
"Tahun ini dua tanaman tembakau tidak dicelupkan ke air sendang, harapannya supaya cuaca mendukung. Sehingga hasil/kualitas tembakau bagus, harga jual ikut bagus," tutur Agus.
Usai ritual, rangkaian resepsi dilanjutkan dengan pertunjukan ragam kesenian tari dan musik tradisional, seperti jathilan, dayakan, dolalak (Purworejo) dan sebagainya. Warga dari berbagai daerah datang untuk menikmati hiburan tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.