Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerjabilitas, Aplikasi Unik Bagi Penyandang Disabilitas Kerja di Perusahaan

Kompas.com - 14/11/2018, 10:03 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Sebuah aplikasi digital untuk membantu kaum penyandang disabilitas memperoleh pekerjaan yang layak terus bermunculan. Salah satunya yaitu kerjabilitas.

Aplikasi ini fokus menyalurkan kaum penyandang disabilitas yang punya keterampilan untuk bekerja di berbagai perusahaan.

Berdiri sejak 2015, kerjabilitas sudah menyalurkan ratusan pekerja disabilitas ke berbagai perusahaan pencari kerja.

Penyandang disabilitas yang telah melamar melalui platform ini telah mencapai 8.000 pelamar. Mereka telah bekerja baik di perusahaan swasta, BUMN, hingga UMKM.

“Kami menampung pelamar disabilitas, lalu kami salurkan ke mitra perusahaan kami. Hingga saat ini, sudah lebih 1.000 perusahaan yang telah bermitra dengan kami untuk mempekerjakan pekerja disabilitas,” ucap Account Executive Kerjabilitas, Monika Nasella, saat ditemui disela Festival Kaum Muda 2018 yang diselenggakan Usaid Indonesia di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Kota Semarang, Selasa (13/11/2018).

Baca juga: KPU Akan Masukkan Pemilih Penyandang Disabilitas Mental ke DPT Pemilu 2019

Sella menjelaskan, platform kerjabilitas yang dibuatnya ternyata cukup efektif menampung animo para penyandang disabilitas untuk bergabung.

Setelah mendaftar, perusahaan pencari kerja akan melakukan wawancara secara langsung, apakah mereka diterima atau tidak.

Dijelaskannya, para pekerja difabel yang melamar kerja dan diterima kerja rata-rata mempunyai keterampilan beragam, mulai menjahit, desain, hingga tenaga bersih-bersih.

Selain itu, para difabel yang telah masuk di perusahaan rata-rata mempunyai etos kerja yang tinggi.

“Kami dapat laporan dari mitra kami bahwa etos kerja mereka lebih tertib. Misal kerja jadi cleaning service itu tertib dan menjadi karyawan terbaik,” katanya.

Proyek menyalurkan para difabel agar berdaya ini, kata dia, akan terus bermunculan. Sebab dalam ketentuan, setiap perusahaan harus mempekerjakan pekerja disabilitas.

“Kalau menurut PP itu swasta 1 persen, kalau BUMN itu 2 persen,” katanya.

Festival Kaum Muda 2018 yang digelar Usaid ditujukan untuk memperkuat akses generasi muda di Jawa Tengah terutama yang kategori miskin dan rentan miskin. Mereka kemudian dilatih keterampilan agar bisa diserap pasar tenaga kerja.

Festival muda mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan lapangan kerja dan pemerintah. Kegiatan itu juga sekaligus menyuguhkan informasi lowongan kerja yang dapat dimanfaatkan.

“Kegiatan festival kaum muda ini dikemas secara inklusif dengan pendekatan positive youth develpoment (PYD) dan Youth economic emprowerment (YEE). Semmua yang terlibat mengakomodasi kaum difabel,” ujar Agung Binantoro, Direktur Proyek Sinergi yang merupakan kemitraan Usaid-Mitra Kunci ini.

Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri menegaskan, pelatihan vokasi merupakan elemen penting untuk meningkatkan sumber daya manusia di tengah angkatan kerja yang didominasi lulusan sekolah dasar.

Setelah dilatih secara berkala, calon pekerja akan diberi sertifikat kompetensi yang kemudian disertakan dalam melamar ke perusahaan pencari kerja.

“Invetasi SDM ini perlu dukungan industri dan swasta agar percepatannya bisa dilaksanakan. Kita mendorong pemerintah untuk memberi insentif yang melakukan investasi SDM ini baik yang melakukan magang atau yang lain,” ujarnya. 

Kompas TV Seperti yang dilakukan para petani dan buruh tani di Desa Rejosari ini sejak seminggu lalu, mereka beralih profesi dari petani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com