Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Sofyan Sopir Taksi "Online" Tinggal Tulang Belulang, Dikenali dari Pakaiannya

Kompas.com - 14/11/2018, 05:44 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com — Polda Sumatera Selatan berhasil menemukan jenazah Sofyan (43) yang merupakan sopir taksi online yang tewas lantaran menjadi korban perampokan, Selasa (13/11/2018).

Informasi yang dihimpun, jenazah Sofyan ditemukan di kawasan Kecamatan Lakitan, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, yang berada di pinggir jalan raya dekat semak-semak.

Mirisnya, saat ditemukan, jenazah Sofyan hanya tinggal tulang belulang beserta pakaian yang masih digunakan saat dilaporkan hilang sejak Senin (29/10) lalu.

Setelah tulang belulang itu ditemukan, selanjutnya langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang untuk dilakukan tes DNA dan memastikan jika tulang itu adalah memang Sofyan.

Baca juga: Kapolda Sumsel kepada Perampok Sofyan: Menyerahkan Diri atau Saya Kejar Sampai Liang Kubur

Pantauan Kompas.com, polisi tiba di depan ruang kamar jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang pada Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 00.00 WIB.

Fitriani (32), istri korban, beserta Kgs Roni yang merupakan ayah Sofyan pun tampak menunggu kedatangan jenazah itu.

Meskipun telah menunggu lama, kondisi malam yang tak memungkinkan membuat mereka harus menunggu pada siang nanti untuk melihat tulang yang diduga adalah jenazah Sofyan.

“Maaf Bapak Ibu, kemungkinan baru besok pagi baru bisa dilihat untuk seluruh keluarganya. Sekarang akan dimasukkan ke lemari pendingin dahulu karena sudah larut malam dan sembari menunggu tim dokter untuk tes DNA,” kata salah satu petugas di ruang kamar jenazah.

Ketua Persatuan Driver Online Sumatera Selatan (PDOS) Edo mengatakan, mereka mendapatkan kabar bahwa Sofyan telah ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB dari petugas kepolisian.

Kabar itu pun langsung menyebar ke seluruh grup WhatsApp para sopir online yang berada di Palembang. Mereka pun menuju rumah Sofyan untuk memberikan kabar itu.

“Kondisinya sudah tidak bisa dikenali karena tinggal tulang belulang,” kata Edo.

Meskipun tak bisa lagi dikenali, Edo meyakini bahwa kerangka itu adalah Sofyan lantaran pakaian yang ditemukan di antara tulang tersebut merupakan baju terakhir yang digunakan korban.

“Kalau melihat pakaiannya, kami yakin itu Sofyan. Tetapi nanti masih akan tetap menunggu hasil tes DNA dari pihak kepolisian,” ujarnya.

Edo melanjutkan, sejak Sofyan hilang mereka ikut mencari keberadaan korban dengan menyisir seluruh wilayah Palembang bahkan hingga menuju ke perbatasan kota Jambi.

Sekitar 30 anggota PDOS pun ikut membantu dengan sukarela untuk mencari rekan mereka yang hilang. Bahkan lokasi penemuan itu sempat mereka lewati sebelum akhirnnya Sofyan ditemukan oleh petugas kepolisian.

 “Karena waktu itu kondisinya sudah malam kami tidak terlihat, padahal kami lintasi bahkan sampai menuju perbatasan Jambi. Akhirnya kami menuju ke Lubuklinggau dan kami tidur di mobil menunggu pagi dan lanjut lagi menuju perbatasan Jambi," ungkap Edo.

Baca juga: Jasad Sofyan, Sopir Taksi Online yang Hilang di Palembang, Akhirnya Ditemukan

Berbekal titik GPS terakhir dari ponsel korban yang mengarah ke Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, mereka terus menyusuri jalan, seperti memasuki kota Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Musirawas, dan Lubuk Linggau.

 Setiap lokasi yang mereka singgahi, foto Sofyan pun disebar satu persatu kepada warga sekitar.

 “Dari awal titik akhirnya itu kami susuri terus, tapi tak juga membuahkan hasil. Dua hari yang lalu akhirnya kami hentikan pencarian dan menunggu hasil dari petugas kepolisian, alhamdulilah hari ini ketemu,” ujarnya.

 

Kompas TV Hilang kontak selama 2 bulan seorang pengemudi taksi daring di Palembang, Sumatera Selatan ditemukan tewas.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com