Mendalami Desain
Lulus dari DKV Unikom, ia bekerja di desain advertising sebuah brand besar. Setelah 4 tahun ia memilih berhenti karena merasa tidak berkembang.
“Di sana saya bertahan hidup bukan ini hidup. Bukan ini untuk mengembangkan hidup,” ungkapnya.
Ia memulai dengan gaji seadanya untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satunya kembali belajar manual drawing.
“Keluar dari zona nyaman enggak gampang. Penghasilan saya turun sampai 60 persen,” ucapnya.
Ia terus berjuang dan mengikuti banyak event. Hingga akhirnya ia membantu beberapa brand besar seperti Unionwell dan produk Amerika Serikat lewat desain.
“Nama Decky Sastra ada di belakang brand selama 9 tahun. Karena khawatir pikiran bercabang, antara desain dan manajemen, saya enggak mau,” tuturnya.
Hingga tahun 2016 ada beberapa temannya yang senang mengulik jahitan dan produksi serta manajemen.
“Akhirnya saya buat brand sendiri bernama Rawtype Riot dengan 4 desain dan 2 jaket masing-masing 2 lusin. Modalnya Rp 8 juta,” imbuhnya.
Semua produk terjual habis dalam waktu singkat. Rawtype Riot pun akhirnya rutin mengeluarkan produk, minimal tiga bulan sekali.
“Tapi kami tidak mengejar kuantitas, kami sepakat membuat produk yang eksklusif,” ucapnya.
Saat ini produknya tembus beberapa negara, mulai dari Malaysia hingga Amerika Serikat. Walaupun tidak semua permintaan ia penuhi, karena masalah ukuran.
Ia memiliki impian, tahun depan bisa memiliki toko di pusat Kota Bandung lengkap dengan kelas workshop. Ia berharap, siapa pun yang ingin belajar desain, bisa kesana.
“Kalau dulu saat masuk clothing, mimpi saya adalah suatu hari nanti, barang saya ada di sini. Mimpi itu sudah terwujud, selain Bandung, produk saya bisa didapatkan di Cipete, Kemang Village, dan Batam,” tutur Decky yang beberapa produknya dipakai Jokowi.
Pintar Menggambar
Kelihaian Decky pada desain sudah terlihat sejak SD. Saat itu ia menjuarai perlombaan gambar tingkat nasional yang diadakan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Saat itu temanya, apabila di bumi tidak ada udara, apa yang akan terjadi dan dilakukan,” imbuhnya.
Ia kemudia menggambar pohon di dalam akuarium dan lainnya. Intinya, meski dalam keadaan hancur, tetap harus bertahan hidup, walau dalam keterbatasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.