Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Sosialisasi Pemilu Lewat Permainan Ular Tangga

Kompas.com - 13/11/2018, 16:21 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ratusan siswa SMAN 7 Surakarta terlihat antusias mengikuti permainan ular tangga.

Permainan tersebut merupakan rangkaian kegiatan sosialisasi "KPU Goes To School" yang diselenggarakan Komisi Pemilihan umum (KPU) Kota Surakarta bekerja sama dengan Guyub Bocah.

Guyub Bocah adalah komunitas yang mengkampanyekan pemenuhan hak-hak anak dengan cara bermain dan rasa gembira ria.

Guyub Bocah merupakan jaringan komunitas kelompok anak yang ada di 30 desa di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Permainan ular tangga dimulai sekitar pukul 10.45 WIB diikuti seratusan siswa kelas XII. Diawali dengan musikalisasi puisi dan lagu kepemiluan.

Dalam permainan ini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok ada seorang instruktur dari anggota KPU.

Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk melempar dadu ke dalam ular tangga berukuran sekitar 3 x 3 meter. Setelah dadu jatuh dan berhenti, dadu tersebut menunjukkan angka tertentu.

Selanjutnya siswa tersebut diberi pertanyaan oleh anggota KPU yang mendampingi permainan itu. Pertanyaan yang diberikan kepada para siswa seputar pemilu.

Baca juga: KPU akan Gencarkan Sosialisasi Pemilu Mulai Januari 2019

Seorang siswa kelas XII, Muhammad Reza mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. Ia menilai sosialisasi pemilu dengan sistem permainan sangat penting dilakukan. Supaya siswa tidak cepat bosan sehingga bisa mengikuti sosialisasi dengan baik.

"Bagus lewat permainan ular tangga. Soalnya tidak cepat bosan. Tadi juga diberi pertanyaan tentang kepemiluaan," kata Reza kepada Kompas.com di sela permainan ular tangga sosialisasi "KPU Goes To School" di SMAN 7 Surakarta Jalan Moh Yamin No 79, Tipes, Serengan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/11/2018).

Anggota Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Surakarta Bambang Christanto mengungkapkan, sosialisasi tersebut diikuti ratusan siswa kelas XII SMAN 7 Surakarta. Tujuannya adalah agar pemilih pemula nantinya bisa menggunakan hak pilih pada Pemilu 2019.

"Sosialisasi dikemas dengan games ini supaya mereka bisa memahami dan tidak bosen mengikuti kegiatan ini. Ini juga sekaligus untuk memberikan edukasi kepemiluan kepada mereka," kata Bambang.

Bambang berharap, melalui sosialisasi"KPU Goes To School" tersebut dapat meningkatkan angka partisipasi pemilih pemula.

Sosialisasi "KPU Goes To School" tersebut, lanjut Bambang tidak hanya diselenggarakan di SMAN 7 Surakarta. Tetapi juga di sejumlah SMA/SMK di Solo. Disamping itu, kata dia, sosialisasi pemilih pemula juga menyasar ke kampus.

"Kami menggunakan berbagai metode dalam sosialisasi ini. Seperti permainan ular tangga, talkshow, monitoring pemilihan ketua OSIS dan lainnya," ujar dia.

Sementara Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti menambahkan, sosialisasi dilakukan karena masih banyak pemilih pemula yang belum menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi lima tahunan.

Sehingga, pihaknya berharap melalui sosialisasi tersebut pemilih pemula dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019.

"Beberapa sekolah itu yang kami datangi responsnya biasa-biasa saja. Tetapi ada sekolah tertentu yang justru responsnya luar biasa. Mereka meminta untuk pendampingan dalam pemilihan ketua OSIS dan meminta KPU untuk mensosialisasikan tentang kepemiluan ini," ungkapnya.

Kompas TV Tudingan Presiden Joko Widodo soal adanya pihak yang melakukan politik Genderuwo berbalas puisi dari wakil Ketua DPR yang juga Waketum Gerindra Fadli Zon. Soal adanya Genderuwo di Istana apakah &quot;Genderuwo&quot; ini merujuk pada sosok atau perilaku seseorang atau sekelompok orang? lalu siapa bermain politik Genderuwo?<br /> <br /> Untuk membahasnya sudah hadir di studio juru bicara badan pemenangan nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade lalu ada wakil direktur tim kampanye nasional Jokowi-Maruf, Lukman Edy serta pakar komunikasi politik Lely Arrianie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com