Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap di Myanmar, Kapal yang Ditumpangi 16 Nelayan Aceh Diduga Rusak Mesin

Kompas.com - 12/11/2018, 20:08 WIB
Raja Umar,
Khairina

Tim Redaksi

 

BANDA ACEH, KOMPAS.com-Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial terus melakukan upaya proses pemulangan terhadap 16 orang nelayan asal Aceh Timur yang diketahui telah ditangkap oleh pihak keamanan Myanmar.

Diduga, kapal KM Bintang Jasa yang mereka tumpangi memasuki wilayah perairan laut Myanmar setelah rusak mesin.

“Pemerintah Aceh terus melakukan upaya terhadap pemulangan 16 orang nelayan asal Aceh Timur yang sedang ditahan di kantor Polisi Kawthaung, Provinsi Tanintharyi, Myanmar,” kata Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Dinas Sosial Aceh Rohaya Hanum, Senin (12/11/2018).

Menurut Rohaya, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari pihak perwakilan KBRI yang sudah bertemu dengan 16 orang nelayan itu di kantor Polisi Kawthaung, Provinsi Tanintharyi, Myanmar, seluruhnya dalam kondisi sehat.

Mereka saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan oleh polisi setempat.

“Kondisi mereka sehat semua, mereka sedang dalam proses interogasi polisi, kami terus memantau perkembangan informasi setiap jam dari perwakilan KBRI di sana,” katanya.

Baca juga: 16 Nelayan Aceh yang Hilang Kontak Ditahan Polisi di Kawthaung Myanmar

Masih kata Rohaya, sebelum ditangkap pihak keamanan Myanmar karena diduga telah melawati batas perairan laut, 16 orang nelayan asal Aceh Timur yang menumpangi KM Bintang Jasa itu mengalami rusak mesin.

Sehingga, mereka terbawa arus hingga melewati perbatasan tanpa sengaja.

“Informasi yang kami peroleh dari keluarga nelayan itu, kapal yang mereka tumpangi rusak mesin, sehingga mereka terbawa arus hingga melewati wilayah batas perairan laut Myanmar. Jadi wajar nelayan itu kalau diperiksa dokumen imigrasi memang tidak punya, namanya orang melaut," katanya.

Setelah proses pemeriksaan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di Myanmar terhadap 16 orang nelayan asal Aceh Timur itu telah selesai, Dinas Sosial Aceh akan segera memfasilitasi pemulangan mereka ke tanah air.

“Kami ikuti prosedur dulu, sekarang mereka sedang diperiksa di sana, mudah-mudah cepat selesai dan langsung dapat dipulangkan,” jelasnya.

Sementara itu, menurut Panglima Laot wilayah Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur Rusly, pihak keluarga 16 nelayan itu sebelumnya sempat curiga mereka telah dibajak perompak laut, setelah hilang kontak beberapa hari.

Sebelum diketahui bahwa mereka ditangkap oleh pihak keamanan laut Myanmar, mereka sempat mengabarkan kepada sesama nelayan yang berada di laut melalui radio komunikasi. Isinya, ada sebuah kapal besar posisinya sedang mengarah terhadap kapal mereka dan melepaskan tembakan.

“Sebelum ditangkap sempat berkomunikasi sesama boat nelayan lain, bahwa ada sebuah boat besar yang di dalamnya berisi orang mengenakan loreng, kemudian mendekat dan melepas beberapa tembakan, setelah itu komunikasi hilang. Sehingga, keluarga sempat menduga mereka dibajak,” katanya. 

Kompas TV Petugas Polres Merauke menangkap 10 pemerkosa ibu rumah tangga di Merauke Papua, saat akan hendak melarikan diri ke luar Papua. 10 pelaku tiba di Merauke dengan menggunakan kapal sabuk nusantara,para pelaku kemudian di giring menuju kendaraan tahanan menuju Polres Merauke guna di mintai keterangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com