KOMPAS.com - Selama dua hari di Bandung, calon Presiden RI nomor urut 01 Joko Widodo "bergembira", mulai dari blusukan ke pasar hingga konvoi dengan komunitas motor di Kota Bandung, Jawa Barat.
Warga pun antusias menyambut calon presiden petahana ini. Emak-emak dan perempuan muda sejak pagi sudah menanti kedatangannya. Mereka bahkan sampai melewatkan makan siang demi bertemu dengan Jokowi.
Dalam kunjungannya ke Bandung ini, Jokowi juga memprediksikan peluang kemenangannya dengan Ma'ruf Amin di Jawa Barat pada Pemilu 2019.
Berikut ini fakta di balik seputar kunjungan Jokowi di Kota Kembang, Bandung, pada akhir pekan lalu:
Jokowi optimistis bakal memenangi suara di Jawa Barat pada Pemilihan Presiden 2019. Meski demikian, Jokowi mengaku realistis, tidak akan bisa menang dengan selisih suara besar dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Feeling saya di Jawa Barat menang, tetapi tipis," ujar Jokowi saat acara konsolidasi pemenangan pilpres dengan kader parpol pendukungnya se-Jawa Barat di Hotel Arsilia, Bandung, Sabtu (10/11/2018).
Jokowi mengakui bahwa pihaknya belum menggelar survei internal untuk mengukur tingkat elektabilitas di Jawa Barat. Namun, Jokowi melihat pontensi kemenangannya dari sambutan masyarakat yang antusias.
"Saat bersalaman, saya hitung di Jabar ini menang," katanya.
Baca juga: Jokowi: "Feeling" Saya di Jawa Barat Menang, tetapi Tipis
Dia mengaku sengaja datang ke Braga untuk melihat Jokowi. Sejak pukul 06.45 WIB, dia sudah meninggalkan rumah.
"Seneng banget, dari kemarin enggak sabar pengen datang ke acara ini," ungkapnya.
Baca selengkapnya: Baca juga: Enggak Apa-apa Belum Makan dari Pagi, demi Pak Jokowi...
"Kriminalisasi ulama, ini diangkat-angkat lagi. Pertanyaan saya, yang dikriminalisasi itu ulama yang mana? Siapa?" kata Jokowi saat di Bandung, Sabtu (10/11/2018).
Jokowi menegaskan bahwa hampir setiap hari ia bersilaturahmi dengan ulama dari berbagai daerah. Hampir setiap minggu juga ia keluar masuk pondok pesantren.