BANDUNG, KOMPAS.com - Kawasan Kabupaten Bandung kembali tergenang banjir menyusul tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut pada Minggu (11/11/2018).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Akhmad Djohara mengatakan, ada tiga daerah yang saat ini sudah tergenang yakni Kecamatan Andir, Kecamatan Bojongsoang, dan Kecamatan Dayeuhkolot.
"Hujannya terus-terusan dalam waktu lama, cukup lebat dan merata. Ketinggiannya cukup dalam, sudah 2 meter nih. Di sekitar Andir, Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Bojongasih Dayeuhkolot. Itu tiga titik paling dalam," ujar Akhmad saat dihubungi via telepon seluler, Senin (12/11/2018).
Akhmad menuturkan, hingga saat ini warga mulai berdatangan ke sejumlah selter pengungsian. Hingga pukul 10.00 WIB, ada lebih dari 300 warga yang sudah mengungsi.
"Penanganan sementara kami lakukan evakuasi. Mereka sudah mulai berdatangan. Posko pengungsian sudah kami buka, salah satunya di Gedung Inkanas," ucap Akhmad.
Baca juga: SAR Bandung Imbar Masyarakat Waspadai Banjir dan Longsor
Tiga kecamatan tersebut memang rawan banjir lantaran berada di elevasi terbawah Kabupaten Bandung.
Hadirnya kolam retensi Cieunteung sebagai salah satu siasat menangkal banjir pun belum berdampak signifikan.
"Ya bisa dilihat sendiri, karena mungkin terlalu kecil. Pengaruhnya ada tapi belum signifikan," ungkapnya.
Akhmad menambahkan, saat ini pihaknya membutuhkan perahu untuk mengevakuasi dan menyeberangkan warga. Kebutuhan itu cukup mendesak lantaran curah hujan diprediksi akan terus meningkat.
"Kebutuhan perahu kayuh untuk membantu evakuasi warga dan menyeberangkan warga. Walaupun banjir, aktivitas mereka harus tetap berlangsung kan. Pagi-pagi kami sudah stand by menyeberangkan warga. Dari pagi sudah sibuk, perahu kami hanya enam," kata dia.
Selain itu, Akhmad juga berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat membantu BPBD Kabupaten Bandung dalam menyediakan dapur umum.
"Kami juga perlu dapur umum yang banyak. Karena yang kami sediakan terbatas. Kami kan tidak hanya melayani penduduk yang mengungsi di tempat kami (selter pengungsian), tapi untuk warga yang tinggal di lantai dua rumahnya," jelasnya.