Syaugi menyampaikan, pihaknya sudah berupaya sekuat tenaga melakukan pencarian selama tiga belas hari terakhir. Namun, ia mengakui bahwa ada hal-hal yang perlu dievaluasi dari proses pencarian.
"Kami bukan sempurna jadi pasti ada kekurangan ya kami akan evaluasi kekurangan-kekurangan yang ada," ujar dia.
Baca Juga: Hentikan Pencarian Korban Lion Air, Kepala Basarnas Minta Maaf
Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) belum memutuskan tenggat waktu pencarian black box berisi cockpit voice recorder milik pesawat Lion Air PK-LQP penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Karawang.
Kendati demikian, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyatakan, proses pencarian black box bisa terhenti karena alasan pendanaan.
"Kami belum tahu sampai kapan pencarian ini bisa kami lakukan, tentunya juga kami harus juga nantinya berpikir masalah biaya karena biaya pencarian black box ini cukup masif," kata Soerjanto di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (10/11/2018).
Ia menyampaikan, biaya tersebut dibutuhkan untuk mendatangkan alat-alat canggih yang berfungsi mendeteksi letak black box.
Baca Juga: KNKT Belum Tentukan Akhir Pencarian Kotak Hitam Lion Air Berisi CVR
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan kembali menurunkan alat canggih untuk menemukan black box berisi cockpit voice recorder milik pesawat Lion Air PK-LQP penerbangan JT 610.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, alat tersebut bernama sub-bottom profiling yang bisa mendeteksi keberadaan black box meski terendam lumpur.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan