Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Lion Air Murdiman, Rawat 40 Anak Yatim dan Ingin Bangun Pesantren

Kompas.com - 10/11/2018, 20:49 WIB
Kontributor Kompas TV Babel, Rahmatul Fauza,
Khairina

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG,KOMPAS.com - Hingga Sabtu (10/11) ini, sudah 24 jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK LQT asal Kepulauan Bangka Belitung, yang dipulangkan. Empat orang diantaranya dipulangkan hari ini setelah diidentifikasi tim DVI Mabes Polri.

Suasana duka dan isak tangis keluarga selalu tampak saat penyerahan jenazah korban di Posko SAR Bersama di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang. Termasuk, ketika jenazah anggota DPRD Babel Murdiman diserahkan ke pihak keluarga.
 
Murdiman merupakan 1 dari 6 anggota DPRD Babel yang menjadi korban. Tiga dari 6 anggota DPRD yang menjadi korban sudah teridentifikasi, termasuk Murdiman. Pria itu dikenal sebagai pribadi yang baik dan religius.

"Dia orang baik. Di rumahnya dia merawat sekitar 30 sampai 40 anak yatim dan bercita - cita membangun pesantren," ujar Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya.

Baca juga: Operasi Pencarian Korban Lion Air Dihentikan, Posko di JICT Dibongkar

Jenazah Murdiman telah dipulangkan ke Babel tadi pagi dan dimakamkan di Desa Rajik, Bangka Selatan.

"Beliau ( Murdiman ) mengatakan saya ini guru politiknya, bagi saya dia itu guru spiritual," kata Didit.

Enam orang anggota Dprd Babel turut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air. Tiga orang telah teridentifikasi, yaitu Eling Sutikno, Dolar, dan Murdiman.

Sedangkan 3 orang lainnya yakni HK Junaidi, Akhmad Mugni, dan Muchtar Rasyid belum teridentifikasi.

Kompas TV Komite Nasional Keselamatan Transportasi, masih melakukan pencarian cockpit voice recorder atau rekaman percakapan pilot Lion Air PK-LQP yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat. Penemuan rekaman percakapan pilot sangat penting, untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com