JOMBANG, KOMPAS.com — Kasus keracunan massal yang dialami 25 siswa SDN Losari 2 Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, hingga Sabtu (10/11/2018), belum menemui titik terang.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Gatot Setyo Budi mengatakan, pihaknya masih melakukan pencarian pria misterius pemberi minuman kepada puluhan siswa di lingkungan SDN Losari 2 Ploso.
"Belum, masih proses pencarian. Ciri-ciri terakhir yang bisa kami sampaikan, pria dewasa berambut panjang, memakai jaket warna merah dan mengendarai motor bertuliskan verza," katanya, Sabtu (10/11/2018).
Baca juga: 6 Fakta Kasus 25 Siswa SD di Jombang Keracunan, Ciri-ciri Pelaku hingga Keresahan Warga
Gatot mengungkapkan, pihaknya mengalami kesulitan mendeteksi pelaku sebab para guru, siswa, serta warga di lingkungan SDN Losari 2 Ploso tidak mengenali pria misterius tersebut.
Ditambahkan, selain masih melakukan pencarian terhadap pria misterius pemberi minuman yang diduga menjadi penyebab keracunan puluhan siswa SDN Losari 2 Ploso, Polisi juga masih menunggu hasil uji dari sampel minuman.
Sampel minuman yang dikonsumsi siswa sebelum mengalami gejala keracunan dikirim ke Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dan Puslabfor Polri.
"Sampelnya juga kami kirimkan ke Puslabfor. Hasilnya masih belum kita terima," kata Gatot.
Sejauh ini, lanjut Gatot, polisi belum menerima laporan adanya kasus sebagaimana terjadi di SDN Losari 2 Ploso. Dia berharap, peristiwa itu tidak terulang.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi dan sampai sekarang belum ada laporan untuk jenis kasus yang sama," bebernya.
Sebagaimana diberitakan, puluhan siswa SDN Losari 2, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Selasa (6/11/2018), mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi minuman dalam kemasan plastik.
Minuman yang dikonsumsi para siswa itu diberikan oleh seseorang yang hingga kini identitasnya belum diketahui. Pria misterius itu memberikan minuman dalam kemasan plastik sekitar pukul 09.00 WIB, tepat saat istirahat sekolah.
Gejala keracunan itu menyebabkan 5 anak sempat dilarikan sempat dilarikan ke Puskesmas Ploso di Desa Bawangan. Sementara 20 anak berhasil disembuhkan dari gejala keracunan setelah diberikan minum air kelapa.