Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kasus Dokter YS di Tanjungpinang, Bidan W Disuntik 56 Kali hingga Pingsan 3 Jam

Kompas.com - 09/11/2018, 18:49 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang dokter berinisial YS di Tanjungpinang menyuntikkan cairan vitamin C sebanyak 56 kali ke bidan W di sebuah rumah kosong.

Akibatnya, bidan W pingsan selama 3 jam. Setelah siuman, korban dengan badan sempoyongan berhasil mencari pertolongan.

Polisi telah menetapkan dr YS sebagai tersangka dan masih menjalani pemeriksaan intensif.

Berikut ini sejumlah fakta yang terungkap dari gelar olah tkp kasus dr YS.

1. Disuntik di rumah milik dokter YS

Dokter Yusrizal Saputra saat menjalani proses rekontruksi, Rabu (7/11/2018). Yusrizal ditetapkan sebagai tersangka setelah menyuntik seorang bidan sebanyak 56 kali.Tribun Batam/Wahib Wafa Dokter Yusrizal Saputra saat menjalani proses rekontruksi, Rabu (7/11/2018). Yusrizal ditetapkan sebagai tersangka setelah menyuntik seorang bidan sebanyak 56 kali.

Dalam rekonstruksi pada hari Kamis (8/11/2018), dr YS, terlebih dahulu menjemput korban dan mengajak ke rumahnya.

Setelah itu, pelaku dan korban masuk ke rumah. Selang beberapa lama, YS menyuntikkan cairan vitamin C ke korban hingga 56 kali.

Melihat korban pingsan, dr YS segera membuang alat suntik ke kantong kresek dan menaruhnya di depan rumah dr YS.

"Jadi dibuang di situ. Ya coba letakkan. Bentar foto dulu," kata polisi sembari menyuruh tersangka meletakkan plastik sampah berisi suntik dan sebagainya ke tong sampah depan rumah tersangka.

Baca Juga: 3 Fakta Dugaan Pelecehan di RS Soetomo, Pasien Telanjang Beredar di Grup WA Dokter hingga Bantahan Rumah Sakit

2. Usai siuman, korban mencari pertolongan

Ilustrasi SHUTTERSTOCK Ilustrasi

Setelah siuman, korban keluar rumah dr YS dengan tubuh lunglai dan berjalan sempoyongan menuju ke jalan raya depan SPBU Batu 8. Korban saat itu berusaha mencari pertolongan warga.

Jarak rumah tersangka ke SPBU tersebut sekitar 200 meter. Sembari berjalan, korban mencoba menghubungi salah satu rekannya dan akhirnya korban dijemput di depan SPBU.

"Dia dijemput oleh teman korban," kata petugas kepolisian.

Baca Juga: 5 BERITA POPULER NUSANTARA: Aksi Ngedrift Gagal karena Tabrak Toilet hingga Sandiaga Diminta Keluar Emak-emak

3. Dua versi kronologi dari pelaku dan korban

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Kanit PPA Ipda Chintya Siregar menuturkan ada 34 adegan dan terungkap ada dua versi kronologi. Dalam kejadian itu, tersangka merasa tidak sepakat atas rekonstruksi yang dilakukan berdasarkan pengakuan korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com